41

114 87 8
                                    

Ig @evikawaiii. Jangan lupa like, vote, follow, dan share!
Dilarang mengambil atau copy paste karya watashi, ingat! Tuhan memberimu otak untuk berfikir wahai ninggen...


Telapak tanganmu yang kokoh menggenggam jamariku yang kecil dan rapuh seolah itu semua bisa menyalurkan kekuatan dan secuil kehangatan~~~

AYO BACA DAN VOTE, ARIGATO

Seharusnya saat ini Barbara dan Nau sudah berada diruang bk, tapi karena tidak ada yang berani melaporkannya sehingga mereka pun lolos dari siraman rohani guru bk daisy yang dikenal sangat galak dan tak pandang bulu jika sudah memberi hukuman. Selain itu kejadin tadi hanya dilihat oleh enam orang saja dan itu sudah termasuk Dhia.

Sementara itu dikelas El suasana sedang sunyi dan jauh lebih tenang sejak bel pulang berbunyi. El masih menatap layar ponselnya saat membaca pesan dari seseorang, bibirnya berkedut samar sebelum senyum tipis terbit diwajahnya yang tampan.

"Weh El senyum tadi", heboh Sui.

"Masa si? Engga tu, dia lagi asik sama hpnya", sahut Rere.

"Tadi senyum bentar, hati gw meleleh liatnya njir"

"Gw iri ama lo deh, pengin juga liat senyum El"

"El ayo senyum lagi, masa udah ganteng senyumnya bentaran doang si"

"Brisik"

"El judes seperti biasa, tapi gw suka"

"Bocah tolol, pacar lo mau dikemanain"

"Oh iya lupa, gw udah punya ayang"

"Eleh"

Mata Elvano melirik jam tangannya, jarumnya masih menunjukkan pukul 14.11. Setelah memasukkan buku kedalam tas ranselnya El pun bergegas keluar kelas meninggalkan Rey yang masih melamun menatap wajah Bora yang sedang tertidur.

Brak, tangan Rey dengan entengnya menggebrak meja Bora dan membuat gadis itu kaget setengah mati.

"Eh anjing", Bora melotot tajam saat melihat Rey tertawa puas.

"Molor mulu, udah pada balik tuh"

Ternyata apa yang Rey katakan benar, Bora melihat kelasnya yang sudah sepi bahkan kursi El pun sudah rapi entah kemana pemiliknya pergi.

"Hoammm"

"Buruan beresin buku lo, nanti ditinggal El"

"Iya sabar nyet, mau ngumpulin nyawa dulu"

"Kelamaan", tangan Rey pun dengan cepat mengambil tas Bora dan memasukkan semua alat tulis yang masih berserakan diatas meja ke dalam tas yang didominasi warna biru itu.

Tempat parkir sebelah barat

Entah siapa yang iseng melakukan hal ini sehingga mobil Dhia yang semula terparkir rapi menjadi sedikit mengenaskan karena kaca spionnya yang hilang satu ditambah lagi kedua bannya bocor. Padahal disudut atas terdapat cctv yang menyala, entah pelakunya bodoh atau tidak sadar itu tidak ada yang tau.

"Maaf nona sepertinya saya tidak bisa mengantar nona pulang, mungkin sebentar lagi tuan El akan ke sini"

"Masih lama ga yah kak El? Retta udah cape nih"

"Saya tidak tau nona"

"Hhh"

"Kenapa lo belum pulang cil?", El datang sambil menatap wajah lesu Barbara yang sepertinya sedang menahan amarah.

"Mobil Dhia bannya bocor", jawab Barbara sekenanya.

Setelah El mengobrol sebentar dengan Dhia, El pun langsung membawa Barbara dimana mobil hitamnya terparkir.

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang