AZ || EMPAT BELAS

39.7K 3.5K 145
                                    

Akhirnya tiba hari libur. Karena Azello yang baru saja pindah. Dia memutuskan untuk ikut Car Free Day. Pakaiannya sudah lengkap layaknya orang yang akan jogging. Padahal dia tidak jogging karena dia malas. Azello kemari murni karena dia ingin melihat suasana dan yang paling utama adalah jajan.

Sungguh ramai orang. Azello langsung menuju penjual yang sejak tadi menarik perhatiannya yaitu penjual permen gulali.

Dia tersenyum senang kala sudah mendapatkan gulalinya.

"Kita bertemu lagi," ucap seseorang.

Azello mendongak, dia masih loading, ini Asher atau Dariel?

"Saya Dariel," ucap lelaki itu yang mengerti jika Azello bingung.

"Oh, nggak nanya."

Bukannya tersinggung, Dariel malah merangkulnya.

"Apasih, sok deket," ujar Azello nyinyir. Dia memakan permennya, satu tangannya berusaha melepaskan rangkulan Dariel. Tapi tetap saja tidak bisa.

"Daripada kamu sendiri, lebih baik bersama saya. Kamu terlihat seperti kucing kecil yang tersesat di keramaian."

"Heh, kecil darimana?!" protes Azello.

"Mau itu? Saya belikan."

Azello diam, dia ingin menolak. Tapi kenapa steak daging wagyu yang tengah di grill itu sangat menggoda. Toh dia bisa beli sendiri dengan uangnya.

"Nggak, gue bisa beli sendiri."

Diam-diam Azello merogoh sakunya. Tunggu! Sepertinya tadi dia menaruhnya di saku ini. Apa jangan-jangan uangnya jatuh?!

"Kenapa?" tanya Dariel yang mengamati ekspresi Azello yang berubah.

"Enggak, nggak papa. Gue nggak mau itu, mau pulang aja," kata Azello ingin berbalik tapi ditahan Dariel.

"Disini sama saya, saya akan belikan kamu apapun yang kamu inginkan."

"Yaudah kalau lo maksa."

***

Entah sudah berapa banyak makanan yang dibelinya. Azello kalap! Biarkan saja Dariel bangkrut, salah siapa juga malah menawarinya.

"Disini aja," ucap Azello yang kemudian duduk lesehan di bawah pohon.

Dariel mengikuti, lalu meletakkan berbagai jenis makanan yang dibeli Azello.

Azello dalam hati tertawa puas karena berhasil mengerjai Dariel dengan membawakan semua jajanannya sampai Dariel sangat kewalahan saking banyaknya yang dia beli.

"Kamu akan memakan makanan sebanyak ini?"

"Enggak, kan ada situ."

Azello mengambil salah satu jajanannya dan memakannya. Lalu dia tersadar jika Dariel hanya diam menatapnya.

"Kenapa? Mau?"

Dariel menatap kerupuk pedas yang ada di genggaman Azello dengan ngeri. Dia benar-benar tak habis pikir ada makanan sejenis itu di dunia ini.

"Hah, pedes juga!" Azello baru merasakan pedas karena pedasnya datang belakangan.

Bukannya mengambil kerupuk yang disodorkan Azello. Dariel malah mengambil wadah kerupuk itu dan dengan entengnya melempar ke tempat sampah yang tak jauh dari mereka.

"Kok dibuang sih?!"

"Bukannya lambungmu sedang bermasalah?"

"Kok tau? Eh tapi enggak ya?! Gue sehat begini. Malah dibuang, dosa buang-buang makanan!"

AZELLO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang