"Woy, Kuning!"
Duagh
"Manggil gitu lagi, gue galiin kubur lo!"
Pemuda bar-bar bernama Azello itu sungguh tak bisa diajak bercanda. Senggol sedikit langsung bacok. Tapi itu candaan yang menyebalkan, enak saja rambutnya ini blonde you know! Bukan kuni...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harus banget ya dia komen kayak gitu. Vote aja dia nggak pernah :)
Emang ada gitu novel cetak 500++ halaman seharga 30k?
Kalau misal nggak mau beli/nggak suka ceritaku ya tinggalin aja. Nggak usah ngasih komentar kayak gitu. Aku nggak maksa juga untuk beli.
Aku terima, kalau misal ada yang kasih kritik saran. Asal dengan bahasa yang sopan dan sifatnya "membangun".
Aku tau ceritaku masih banyak kekurangan dan dibanding penulis-penulis hebat yang udah terkenal, jelas masih sangat jauh dan masih abal-abal. Tapi bisa kan saling menghargai. Nggak usah ngatain gitu. Apalagi ngatain bego dan orang susah. Emang boleh senyinyir itu? Kenal juga enggak :)
Kalau nggak bisa komen yang baik, mendingan nggak usah komen.
Orangnya udah aku block, jd kalau kedepannya ada yang komen gitu lagi. Sorry bakal aku block.
Nulis cerita itu nggak mudah alias susah. Ide nggak bisa tiba-tiba jatuh dari langit dan ada terus. Bahkan butuh waktu lama buat nyelesaiin, sampe berbulan-bulan. Waktu juga nggak selalu senggang. Tulisan yang aku buat juga hak ku, kenapa aku bikin berbayar? Boleh dong aku ambil 'harga' untuk effort yang udah kukeluarin. Tenaga, waktu, kuota, pikiran, dan ide. Kalau mau beli terimakasih, nggak beli juga it's okay, nggak masalah.
Maaf jadi curcol hehe
Ya pokoknya gitu, mari kita saling menghargai sesama. Ketikannya dijaga, kita nggak tau komentar kita bisa berpengaruh apa buat orang lain.
Makasih buat yang udah menghargai dan support ceritaku, Love youu ❤