Azello cekikikan, bermodal gombalan dari internet, dia berhasil menggaet beberapa perempuan lewat aplikasi cari jodoh.
"Kayaknya gue emang bakat ginian."
Jangan salah sangka, dia ini sekarang dalam misi mencari jodoh untuk kakaknya. Siapa tahu kan setelah mendapat pasangan, mereka jadi fokus pada pasangan masing-masing dan jarang berada di mansion. Alhasil ia bebas melakukan apapun dan siapa tahu juga mereka membebaskannya bermain kemana saja tanpa pengawasan.
Azello melakukannya sekaligus, mencarikan pasangan untuk kedua kakaknya.
"Eh tapi gimana kalau pas ketemu nanti, mereka jadi bingung soalnya kan Kak Ash sama Kak Riel minim ekspresi, boro-boro buat gombal kayak gini."
Setelah berpikir lagi, lebih baik dia tetap stay cool dan tidak terlalu sering menggombal.
Satu minggu kemudian, Azello sudah mendapatkan dua kandidat final yang akan dia pertemukan dengan kedua kakaknya. Setelah semua pendekatan yang dia lakukan. Oh iya, aplikasi ini khusus untuk kalangan atas, karena biaya pendaftarannya yang fantastis, menyentuh dua digit. Karena memang Azello juga memikirkan bagaimana kiranya kriteria wanita idaman kedua kakaknya, pasti yang jelas harus setara. Begitu pula dengan pengguna yang lain, jelas mereka ingin mendapatkan yang setara. Jadi aplikasi ini tidak kaleng-kaleng dan pastinya terpercaya.
Anggap saja ini investasi, tidak apa-apa Azello membuat uang puluhan juta demi kebebasannya, semoga usahanya berhasil.
Kandidat pertama berusia 23 tahun, berprofesi menjadi model di sebuah agensi terkenal. Ini adalah calon untuk Asher.
Lalu kandidat kedua, calon untuk Dariel berusia 24 tahun, berprofesi sebagai manager di sebuah perusahaan ternama.
Hari Minggu ini, Azello berencana untuk mempertemukan mereka di salah satu restoran yang ada di pusat kota.
Azello sudah memaksa kedua kakaknya untuk meluangkan waktu jam 7 malam. Dia beralasan ingin makan disana karena melihat makanannya yang enak.
Walaupun heran karena tak biasanya Azello seperti itu, terlihat sedikit mencurigakan, tapi mereka mengiyakan.
"Kakak harus pake kemeja yang rapi, yang ganteng, yang wangi pokoknya."
Petang pun tiba, Azello berjalan memutari kedua kakaknya, terlihat berpikir. Menghiraukan Asher dan Dariel yang menatap aneh sang adik.
Gillion sendiri tengah ada perjalanan bisnis di Dubai, sebenarnya pria itu tak ikhlas jika harus jauh-jauh dari bungsunya. Tadinya Gillion juga sudah mengajak Azello ikut, tapi anak itu menolak.
Memperhatikan Asher yang rapi dengan kemeja slimfit berwarna hitam. Celana bahan dan rambut yang biasa tertata. Aura ketampanannya sangat memancar, seperti biasa.
"Hm, Kak Ash oke."
Azello naik ke atas sofa.
"Kak Dariel sini, ini rambutnya dibenerin dulu."
"Kamu ini kenapa? Mencurigakan sekali," ucap Dariel akhirnya. Lagipula mereka hanya akan makan malam, kenapa harus serapi ini. Berbanding terbalik dengan Azello yang hanya mengenakan kaos polos berwarna biru muda, celana pendek dan...sandal jepit?
"Kak Riel diem aja nurut."
Dariel mencubit pipi Azello, anak sekecil ini sok-sokan sekali.
"Ayo kita berangkat." Azello bersemangat, menarik kedua kakaknya yang sudah tampan ini keluar.
***
Mereka sudah sampai di restoran yang Azello maksud.
"Jangan lari-lari."
KAMU SEDANG MEMBACA
AZELLO [END]
Novela Juvenil"Woy, Kuning!" Duagh "Manggil gitu lagi, gue galiin kubur lo!" Pemuda bar-bar bernama Azello itu sungguh tak bisa diajak bercanda. Senggol sedikit langsung bacok. Tapi itu candaan yang menyebalkan, enak saja rambutnya ini blonde you know! Bukan kuni...