Bab 33

6.1K 956 127
                                    

Mita terbangun dalam keadaan seperti terbarukan. Terutama ketika dia teringat apa yang terjadi semalam, dan pelajaran hari ini... Mita nggak sabar nunggu malam!

Wah... payudaranya terasa mengencang lagi, ternyata begini bedanya wanita yang belum menikah dan sudah menikah? Apa Juni belum pernah ngalaminnya? Kan dia belum nikah?? Mita mengambil ponselnya. Eh, tapi kata Bang Rolan, jangan tanya soal pernikahan ke orang lain, harus ke dia...

Mita menarik ponselnya dan membelalak karena sudah jam setengah sembilan. Lagi-lagi dia nggak mendengar alarm ponselnya, apa karena kurang kuat?

Mita langsung melompat dari kasur dan berlari keluar.

"Kenapa?" tanya Rolan panik ketika melihat Mita berlari keluar dari kamarnya, sementara Mita juga terkejut mendapati Bang Rolan yang berpakaian untuk keluar-keluar—maksudnya, sekarang Mita lebih paham cara berpakaian Bang Rolan, mana pakaian Bang Rolan untuk urus kandang atau mencari rumput, mana yang menggunakan jins panjang dan kaus lebih bersih seperti ini.

"Abang mau ke mana??" Mita balas bertanya.

"Mau beli pupuk bentar."

Mita langsung cemberut. Dia belum memiliki waktu banyak melihat suaminya, bahkan sarapan bersama, tetapi Bang Rolan udah mau pergi...

"Aku ikut..." cetus Mita.

Dan semakin cemberut saat suaminya itu menggeleng. "Nggak usah. Nanti siang aku udah balik. Mau kubelikan apa?"

Mita manyun melirik suaminya.

"Apa? Nanti pulang aku nggak bawa apa-apa kau merajuk."

Wajak Mita memelas, karena takut-takut suaminya marah lagi. "Apa aja..."

Gini ini yang bikin Rolan malas, bingung nanti dibelikan salah.

"Ya udah. Aku pergi."

Mita tersentak mendongak, begitu asing mendengar kalimat pamitan suaminya, biasanya hari-hari sih, kalau Bang Rolan mau ke mana aja, ya, dia pergi gitu aja kan?

"Kenapa?"

Mita menggeleng.

Rolan mengamati Mita dengan tanpa sadar membasahi bibirnya. Dia menunduk mengecup dahi Mita.

Membuat Mita membelalak dan wajahnya seketika berbinar.

"Eh..." seruan Nondongnya membuat tubuh seluruh tubuh Rolan menegang. Nondongnya lihat??

"Mau beli sayur di luarnya kalian? Janganlah... Nondong masak ayam ini..."

Napas Rolan langsung terhela panjang.

"Aku belikan yang lain aja nanti," bisik Rolan dan tanpa menoleh lagi buru-buru keluar.

Mita semringah menatap punggung suaminya. Langkahnya terasa lebih ringan kembali ke dalam kamar, dan senyumnya langsung surut melihat kasur yang berantakan dan harus dibersihkan... andai ada Juni di siniii...!

Belum lagi dengan cuciannya yang banyak... Arghhh...

Tapi nggak apa-apa deh, sekalian nunggu Bang Rolan pulang.

Mending dia merendam pakaiannya dulu. Sekarang, Mita sudah lebih bisa mengatur waktu untuk tidak menunggui rendamannya lagi, dan sekaligus bisa mengerjakan yang lain...

Tetapi sampai di kamar mandi, dahi Mita berkerut sebab dia tak menemukan pakaiannya, hanya tersisa pakaian dalamnya.

"Loh, pada ke mana??"

"Apanya, Mita?" tanya Nondongnya yang sedikit mendengar meski tengah menggoreng tahu.

"Um..." Mita nongol dari balik pintu. "Pakaianku Ndong, kok nggak ada."

Jejak LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang