Satu Bab lagi tamaaat... Huhuuu... yang mau manis2 setelah tamat ada Season 2-nya di Karyakarsa. Full gulaa... ati-ati diabetes. wkwkkwk.
.
.
Mita begitu senang saat Bang Rolan mengajaknya pergi ke pusat perbelanjaan. Mereka naik taksi online.
Mita belum pernah masuk ke tempat seluas mal tapi menjual perkakas rumah tangga seperti ini. Ah, dia pernah masuk ke Ace hardware tapi tentu saja nggak semurah seperti harga-harga yang disebutkan Bang Rolan.
Mereka sudah mendapatkan piring, cangkir dan sendok, di dalam keranjang, lalu memilih sapu dan pengepel. Rolan juga mencari batu giling.
"Apa lagi ya Bang..."
"Yang penting untuk kebutuhan masak udah ada."
Mita mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kita beli makan di luar aja hari ini. Setengah hari nanti aku mau cari motor second."
Mata Mita membulat. "Cari motor??"
"Iya untuk kerja. Udah kutelepon saudaraku. Besok disuruhnya datang langsung ke bengkel."
"Jadi besok Abang udah kerja??"
"Ya belum tau."
"Memangnya bengkelnya di mana?"
"Binjai."
"Binjai? Jauh dong?"
"Kalau naik motor nggak jauh-jauh kali..."
"Nanti siang. Aku ikut Abang cari motor ya...?"
Senyum Mita langsung merekah saat suaminya mengangguk. Jarang sekali Bang Rolan langsung mengiyakan kalau urusan pekerjaan. Rasanya masih sulit dipercaya suaminya kembali berada di sisinya. Berbelanja bersama. Tidur bersama. Dan yang pasti... kembali tinggal bersama.
***
"Orang itu mana?" tanya Beni melihat tak ada orang di meja makan.
Vina mengendik. "Tuh kan Pa. Baru sehari pindah ke sebelah, udah nggak mau makan di sini. Yang aku dengar dari Juni, Rolan yang masak. Tadi siang juga mereka belanja banyak kebutuhan dapur, padahal kan tinggal makan di sini, bebersih rumah juga bisa Bik Atik," dumal Vina sembari mengambilkan nasi ke piring suaminya. "Apa Papa nggak bikin aturan jelas, kalau mereka nggak perlu masak-masak gitu? Ya masalahnya, nggak mungkin suaminya mau masak setiap hari kan??"
"Ya kau aturlah itu. Masa bilangin kayak gitu mesti aku juga??"
Vina mendengus.
Keesokan harinya, Vina di rumah, dia memang tak ada kegiatan apa pun siang ini, ada, tapi nanti sore. Namun, hari ini kabar yang didapat Vina lebih mengejutkan lagi. Dia dengar Rolan beli sepeda motor bekas, lalu pergi dari pagi-pagi sekali, menurut Juni sih bekerja. Tapi kerja di mana??
Jam sudah menunjukkan pukul dua siang, tetapi Mita belum juga menampakkan batang hidungnya. Dengan perasaan kesal, Vina menuju ke rumah sebelah.
"Mita..." panggil Vina yang tak menemukan putrinya di mana pun, dan menduga pasti sedang di kamar.
Bertepatan dengan Vina menurunkan handle pintu pun terbuka.
"Apa Ma??" tanya Mita terheran-heran.
"Udah jam berapa ini? Kenapa nggak makan ke rumah Mama??"
Mita mengernyit bingung. "Mita udah makan kok Ma."
Vina mendelik. "Makan pake apa? Kamu pesan makan sendiri??"
Mita menggeleng. "Mita makan pake telur rebus, sekalian pas masak nasi di magicom. Pake kecap sama kerupuk juga."
Bibir Vina terbuka lebar dengan wajah memerah siap meledak. "Ngapain kamu makan itu?! Kayak orang nggak bisa beli makan aja! Di rumah banyak sayur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Lara
RomanceBlurb : Menikah adalah prioritas nomor ke sekian bagi Rolan, sebelum dia bertemu sosok Mita. Gadis polos penderita disleksia. Sayangnya, Mita adalah wanita yang hendak dijodohkan kepadanya, oleh Ayahnya-pria yang telah menelantarkannya sejak kecil...