Apa yang dilakukan anak itu? batin Rolan.
Sejak pulang dari mengandangkan lembu-lembunya, Mita belum menampakkan batang hidungnya. Rolan menatap ke arah kamar depan. Sorotnya menajam. Rolan memakai baju-baju yang baru saja dicuci sepulang dari Medan tempo hari, sementara masih banyak baju-bajunya di lemari kamar itu.
Apa dia masuk saja, sekalian memastikan apa yang dilakukan Mita? Bukan berarti Rolan peduli, dia hanya tidak mau perempuan itu membuat masalah untuknya, jika terjadi sesuatu pada Mita.
Rolan mendekat dan pintu terbuka separo. Ternyata Mita sedang berjibaku dengan baju-bajunya. Melipat dengan lambat dan tampak hati-hati.
Melihat hasil lipatannya, bibir Rolan menipis tak puas. Tapi biarlah! Biarkan Mita berusaha sendiri. Masa melipat pakaian pun harus Rolan ajari??
Rolan berdeham cukup keras sebelum membuka pintu lebih lebar.
"Aku mau ambil bajuku."
Mita hanya menatap bengong. Sementara Rolan langsung menuju lemari.
"Abang kan udah mandi," tanya Mita heran.
"Memang."
"Jadi ambil baju buat apa?"
Buat kuletak di kamar sebelah, batin Rolan.
"Ya mau kuambil ajalah."
Mita masih bingung dengan jawaban Bang Rolan. Tapi fokusnya terbagi dengan pakaian yang harus dilipatnya. Agar tidak berserakan di kasur, karena dia mau tidur.
Sejujurnya Rolan jarang nonton TV. Tapi kini dia di depan TV yang menyala, tak berencana ke warung. Apa karena Mita sendirian? Ejek logikanya.
Menit demi menit berlalu, Rolan sudah mulai menikmati tayangan ketika Mita mendadak berlari dari dalam kamar.
"Abang..."
"Apa??" sentak Rolan dengan wajah cemas memotong seruan Mita.
"Kata Juni, bisa usir nyamuk pakai Baygon Bang! Di sini di mana beli Baygon??"
Napas Rolan langsung terembus kasar. "Nggak ada jual."
Mita mengerjap heran. "Masaa...? Harus ke kota gitu ya?"
Rolan bersungut, menahan diri untuk tidak menjawab. Namun, sialnya, Mita masih setia duduk di sebelahnya. Rolan jadi tak nyaman berbaring sambil ditatap begini.
"Udah malam ini, nggak tidur kau?" tanya Rolan sambil mencuri lirik.
Dilihatnya Mita malah manyun.
"Bang..."
Rolan menoleh sedikit. "Apa??"
"Hapeku susah banget mau nonton youtube... sebentar bisa sebentar nggak. Tuh... kalau aku gerakin hape sedikit aja, langsung macet videonya."
"Itu namanya nggak ada sinyal. Di sini susah sinyal kan?"
Mita langsung tersentak, jangan-jangan Bang Rolan suruh dia pulang lagi? Astaga dia kok lupaa... Tapi apa nggak ada solusi gitu? Selain memulangkannya ke Medan!
"Tapi bisa nonton TV kok! Sama Abang..."
Kali itu Rolan yang ketar-ketir sebab Mita mengikutinya merebahkan diri mengambil sedikit celah bantalnya.
"Ck!" dengan jantung yang berdebar Rolan segera bangkit.
"Muat kok... kepalaku kecil... Abang tiduran aja juga sini."
Rolan tak mengindahkan, meski Mita berusaha keras menunjukkan bukti. Napas Rolan semakin tercekat.
"Bang... kenapa Abang nggak tidur di kamar? Kan udah nggak ada Nondong. Di kamar ada AC nggak panas."

KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Lara
RomanceBlurb : Menikah adalah prioritas nomor ke sekian bagi Rolan, sebelum dia bertemu sosok Mita. Gadis polos penderita disleksia. Sayangnya, Mita adalah wanita yang hendak dijodohkan kepadanya, oleh Ayahnya-pria yang telah menelantarkannya sejak kecil...