*Flashback On
Seorang gadis terlihat berjalan dengan riang ditengah-tengah mahasiswa yang baru keluar dari kelasnya.
"Eum kak.. Maaf apa kau melihat Floren?" Tanya gadis itu pada sekelebat orang yang melewatinya.
"Maaf tapi aku tak melihatnya"
"Baiklah kak, terimakasih ya.."
Gadis itu terus melirik ke berbagai arah, "Aduh kemana sih dia.." kesal gadis itu. Ia memasuki ruangan kelas, berharap ada Floren didalamnya.
Namun nihil, tidak ada siapapun disana. Ia menghela nafas kasar, memandangi coklat yang ia pegang, melengkungkan bibirnya.
Saat berbalik..
Brakk"AAAAA" kaget gadis itu.
Tiba-tiba pintu itu tertutup dengan keras membuat gadis tadi berteriak karena terkejut.
"S-SIAPA DISANA?!" Gertaknya dengan kaki yang sudah mulai bergetar.
Tak ada sahutan, ia berjalan mundur, tubuhnya sudah pucat. Kelas itu kosong hanya ada dirinya yang terkunci di sana.
Tiba-tiba sesosok makhluk hitam memasuki tubuh gadis itu membuat tubuh gadis itu menegang seketika.
"ARGHHH" Erangnya.
Gempulan asap hitam mulai mengelilingi gadis tadi, selang beberapa menit..
Gadis itu menundukkan kepalanya, mengangkatnya perlahan, terlihat semburat hitam di matanya, bercahaya sebentar kemudian kembali ke mata manusia.
"Ssshh.. Sudah lama aku tak merasuki manusia, tapi gadis ini entah kenapa energi yang ia miliki membuatku tertarik untuk merasukinya. Dan sepertinya dia dekat dengan targetku" smirknya.
Tangannya terangkat, melihat coklat batangan yang sudah gadis itu pegang.
"Apakah kamu berniat memberikan makanan ini pada Floren nona? Biar ku wakilkan" ucapnya, mulai mengarahkan tangan satunya untuk mengeluarkan kekuatan hitam dari tangannya, dan mengarahkan tangan itu ke arah coklat yang ia pegang.
"Kita lihat, reaksi seperti apa jika makanan ini bukanlah makanan untuk manusia, melainkan makhluk yang selalu bersamanya" ia tersenyum memandangi coklat yang ia pegang, menggenggamnya kemudian mulai meninggalkan kelas yang sudah sepi itu.
Sosok itu, terus melirik ke kanan dan ke kiri sampai ujung matanya melihat Floren sedang membaca buku dengan ditempeli Freya di bawah pohon, yang meneduhi area taman kampus.
Ia berjalan dengan senyumannya, bertingkah seolah dia adalah gadis itu.
Saat sudah dekat..
"Floren.." panggilnya."Ck wajahnya terlihat angkuh sekali.. Aku tak menyukai pria ini" Batin makhluk itu.
"Floren.. A-aku hanya ingin memberikan ini sebagai permintaan maafku kemarin.." ucapnya.
"Tolong terima ini ya Floren.." tambahnya sambil menyodorkan sebuah coklat ditangannya.
Floren yang merasa tak enak pun hanya mengangguk, "letakan saja, terimakasih Muthe" ucap Floren.
Muthe mengangguk, ia meletakan coklat itu, kemudian memilih pergi dari sana.
Berjalan menuju belakang sekolah,
Sosok itu keluar, dan lagi-lagi Muthe yang dirasuki hanya mengerang, sebelum akhirnya terjatuh karena tak sadarkan diri."Hahahah.. Floren.. Kita lihat kesombonganmu sampai mana.. Coklat itu ku berikan ilmu hitam, yang akan mengubahmu seperti mayat hidup nantinya.. Namun itu tak akan cepat bereaksi tenang saja, waktumu masih banyak sebelum itu terjadi, dan sihir itu tak ada obatnya, HAHAHAHA Nona pasti senang mendengarnya" tawanya menggelegar, ia pun berputar menutupi tubuhnya dengan jubah, kemudian asap yang ia timbulkan menutupinya sedetik kemudian.. Ia sudah menghilang dari belakang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Always be My Queen[End]
Fanfiction"Aku akan selalu bersamamu, Pangeranku" "You'll Always be My Queen sekarang dan selamanya"