35

482 73 4
                                    

"Sshh pelan-pelan kak Chika.." erang Floren saat Chika tak sengaja menekan luka Floren.

"Eh? Maaf.. Aku gak sengaja.."

"Iya gak papa.. Justin kok gak masuk-masuk ya?"

"Ohh dia udah pulang, katanya sih udah disuruh pulang sama mamanya gitu" sahut Chika dengan telaten mengobati luka Floren.

Floren masih menatap gadis yang berhasil mengambil hatinya untuk pertama kali dalam hidup.

Berkali-kali menelan salivanya kasar saat ia merasa terlalu dekat dengan wajah seorang Yessica Tamara.

"Eum.. Kak bukannya terakhir kali kakak sama

"Sean?" Potong Chika.

Floren mengangguk, menatap bingung ke gadis di depannya.

"Aku udah lama putus dari dia, dia juga udah balikan sama Gracia, nyatanya aku cuma dijadikan pelampiasan karena dia gak berhasil move on sama Gracia, ah sudahlah, itu sudah menjadi masa lalu.."

"Bagaimana sekarang kakak bisa sama Christian?"

"Ah.. pria polos yang sedang terbaring itu berhasil meluluhkan hatiku hanya dengan kepolosannya.." sahutnya dengan pandangan yang ia arahkan ke Christian yang masih betah menutup matanya di atas brankar. Tersenyum hangat kemudian mengalihkan atensinya kembali ke luka Floren yang sedang ia obati sekarang.

"Rasanya aku ingin bertanya apakah aku punya kesempatan untuk memilikinya? Aghh bagaimana ini? Aku tak bisa berhenti memikirkan cinta pertamaku.." Batinnya.

"Sudah selesai.. tinggal ku beli hansaplast dan sudah.."

"Awhh ssshh.."

"Eh? Maaf.." tak enak Chika saat menyadari dirinya terlalu menekan luka Floren.

"Tidak apa.." sahut Floren dengan senyumannya.

"Floren.. Entah kenapa dilihat dari deket gini.. Kok dia makin cakep ya? Rasanya tenang melihat senyumannya setelah sekian lama tidak melihatnya" Batin Chika.

Chika terus memandang Floren tanpa berkedip, membuat Floren sedikit salah tingkah, namun ia berusaha tidak memperlihatkannya tentu saja.

"Ekhmm.. Kak? Ini udah selesai apa belum?" Tanya Floren menyadarkan Chika yang menatapnya.

"Eh? I-iya udah kok" sahutnya terdengar gugup.

"Makasih ya.." ucap Floren.

"Iya Flo sama-sama.." jawabnya.

Entah kenapa atmosfernya terasa canggung sekarang.

"Ini sudah dekat subuh, kakak emang tidak lelah hm? Semalaman terjaga, kemarilah beristirahat.." pintanya sambil menepuk sofa panjang yang ia duduki, saat dirinya hendak bangun menuju single seat lain..

Chika bangun, menariknya kembali ke tempat duduknya semula, Floren kembali duduk.

"Eum, kamu yang harusnya istirahat, aku gak papa kok.. Lagipula aku harus menjaga Christian sampai dia bangun.."

"Jangan anggap dirimu robot, matamu tidak dapat membohongiku kak Chika.." Floren menarik tangan Chika untuk duduk di sampingnya.

"Tidurlah sebentar, gunakan bahuku atau kau ingin tidur dipahaku? Kau harus istirahat, aku tak menerima penolakan" Tegasnya.

Chika menghela nafas, Floren benar, tak dapat dipungkiri ia sangat lelah terjaga semalaman, apalagi dia menghabiskan waktu sekitar 2jam lamanya untuk menangisi Christian karena rasa khawatirnya.

Chika mulai meletakan kepalanya dibahu lebar Floren, menutup matanya, menikmati sandaran bahu Floren yang terasa empuk baginya.

"Nyaman.." Batin Chika.

She's Always be My Queen[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang