16

653 78 12
                                    

     Floren memarkirkan mobilnya ke parkiran rumah, melirik sekilas Freya yang masih betah menutup matanya di bahunya.

Menghentikan mesin mobil, dan memangku Freya ke pangkuannya sebelum ia membuka pintu mobil.

Buk

Pintu tertutup, Floren memangku Freya bak bayi koala digendongannya.
"Nghh Floren.." lenguhnya.

"Apa sayang?" Tanya Floren mengelus lembut belakang Freya. Freya yang masih mengantuk tentu menutup matanya kembali tanpa mengucapkan sepatah kata apapun lagi.

"Gemas banget"

Gumamnya sambil terus mengelus belakang punggungnya Freya.

Berjalan masuk, langsung ke kamarnya untuk menidurkan Freya.
Perlahan namun pasti Freya ditidurkan dengan posisi yang nyaman.

Saat hendak bangun, Freya mengalungkan tangannya dileher Floren membuat Floren sulit bangun dibuatnya.

"Jangan pergi.." ucap Freya mengigau.

Floren hanya tersenyum, ia pasrah, menidurkan dirinya disamping Freya, memeluk tubuh mungil itu agar mendekat ke arahnya.

"Iyaa, selamat malam Freyaksanashifa Jayawardana" lembutnya sambil mengecup lembut dahi Freya.

*
      Brakk

"Astaga, kamu kenapa sih Juno?!" Kesal seorang pria paruh baya dengan pakaian kokinya.

"A-anu bos.."

"Kenapa? Ngomong yang jelas!" Kesalnya.

"Ada seorang pria yang tadi hampir melihat ke gudang, bagaimana pak bos?! Kita menyimpan tubuh-tubuh anak-anak itu disana!" Paniknya dengan nafas yang terengah-engah.

"Ck.. pindahkan saja tubuh anak-anak itu ke tempat pembekuan makanan, dan jangan lupa awasi anak-anak yang masih hidup di gudang tengah hutan" perintahnya.

"Baik boss" sahutnya.

Juno pergi meninggalkan pria paruh baya itu sendiri.

"Ck bisa terancam aku kalau ada yang tahu" geramnya.

*

Floren dan Freya terlihat sedang menonton acara di sebuah saluran televisi.

Liputan terkini

"Selamat siang, kembali lagi dengan kami liputan terkini, dikabarkan penculikan anak sedang marak dikalangan masyarakat seperti rekaman cctv yang didapat dari sebuah toko di jalan cempaka no 40. Terlihat disana sekelompok orang membawa paksa anak-anak yang sedang bermain di taman bermain, mereka menggunakan pakaian serba hitam lengkap dengan topeng khas maling pada umumnya"

"Fre.. mereka gak bisa dibiarin" ucap Floren menggenggam erat tangannya.

"Iya kamu bener, mau keluar sekarang?" Tanya Freya.

"Bentar aku siap-siap dulu" ucapnya sambil berjalan keatas, diikuti Freya tentu saja.

*

Floren sudah siap dengan pakaiannya begitupun Freya yang sudah siap dengan kaos kebesaran Floren.

"Ih gemes banget kayak kemasan sachet hahah" ledek Floren saat melihat penampilan Freya.

"Diem ah, aku belum maafin kamu"

"Yauda, maafin aku okay, ayo kita berangkat sekarang"

"Iya ayo.." sahut Freya.

Keduanya keluar, berusaha menyusup lagi ke restoran sushi yang ada di pinggir kota itu.

She's Always be My Queen[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang