Floren keluar dari kamar mandi berbalut handuk pendek yang melilit dari pinggangnya.
Freya yang melihatnya hanya memalingkan wajahnya, entah kenapa dirinya sangat gugup jika Floren sudah bertelanjang dada setiap keluar dari kamar mandi.
"Sudah merasa lebih baik?" Tanya Freya tanpa mengalihkan pandangannya.
"Hm sudah nona.." sahutnya, Floren memakai pakaian yang pas di tubuhnya, membuat dada bidang dan perut kotak-kotaknya terekspos karena kaos yang terlihat seperti kecil namun ngepress ke tubuh kekarnya.
Selesai memakai pakaian dan sebagainya, ia menggantungkan handuknya ke hanger yang ada di kamar mandi.
Menyadari Freya yang memalingkan wajahnya, ide jahil terbesit tiba-tiba di otaknya.
Tersenyum smirk, berjalan ke arah Freya, menarik dagu itu untuk menatap ke arahnya.
"Kenapa kamu memalingkan pandanganmu nona?" Tanya Floren.
Freya gelagapan, pasalnya ia terkejut, Floren tiba-tiba menarik dagunya.
Menelan saliva nya kasar, saat melihat dengan jelas pakaian yang digunakan Floren saat ini."Kenapa diam saja nona? Tak ingin menjawab pertanyaan ku hum?" Tanya Floren penuh penekanan.
Freya berusaha menarik dagunya, Floren tak membiarkan itu terjadi, ia kembali menarik wajah Freya untuk menatapnya.
"Jika sedang berbicara tatap mataku! Nona Freyaksanashifa Jayawardana!" Tegasnya. Membuat Freya tertegun kala Floren menyebut nama lengkapnya.
"M-maaf.." lirihnya.
"ku tanya sekali lagi, kenapa kamu memalingkan wajahmu? Bukankah seharusnya hantu tak memiliki nafsu? Apa aku salah?" Tanya Floren.
"A-aku tidak tahu, a-aku hanya.. Gugup" ucapnya melemah.
Ia menatap mata Freya lamat, ia mendekatkan wajahnya ke arah Freya, sangat dekat sampai Freya dapat merasakan deru nafas Floren menerpa wajahnya.
"Pfft.. Kamu sangat menggemaskan" ucapnya terkekeh kala melihat wajah Freya yang sudah menutup matanya bersiap menerima terpaan bibir Floren, berpikir bahwa Floren akan mencium bibirnya.
Bukk
"Aduhh.. Hahaha kenapa memukulku?" Tanya Floren dengan senyuman di wajahnya.
"Kamu sangat menyebalkan Floren!" Kesalnya.
Floren bangun, menarik tangan Freya untuk bangun, meletakan tangan kekarnya dipinggang ramping Freya.
"Aku tak bercanda, aku tak sabar menikmati tubuh ini.." Ucapnya meremas lembut pinggang Freya yang dapat ia genggam hampir setengah tubuhnya oleh tangan kekarnya itu.
"Maka berjuanglah untukku.." Lembut Freya. Menjinjitkan kakinya dan mengecup bibir Floren sebentar, entah kenapa itu terlihat sangat menggodanya sekarang. Tersenyum manis ke arah Floren, menggenggam tangan kekar Floren yang melingkari pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Always be My Queen[End]
Fanfic"Aku akan selalu bersamamu, Pangeranku" "You'll Always be My Queen sekarang dan selamanya"