"Gimana pak? Kira-kira ada gak rekaman cctv setahun yang lalu diruangan bekas dokter Dio yang sekarang digunakan oleh dokter Deo" tanya Floren pada petugas cctv rumah sakit.
"Apa maksudmu..
Bapak itu terlihat tegang sekarang, membuat Floren menatap bingung ke arah bapak pengawas sampai.."Ohh.. apa bapak mengetahui sesuatu?" Tanya Floren yang menyadari arti dari raut wajah petugas itu.
"Eum.. sebenarnya, aku menyimpan rekaman kejadian saat itu"
Floren memasang wajah terkejut tentu saja. "Benarkah? Apa boleh kupinta, tolong pak.. sebenarnya saya bisa melihat hal-hal seperti itu, saya sering dihantui, dan korban meminta tolong untuk meminta keadilannya, jadi tolong bantu saya"
Bapak pengawas terlihat menimbang-nimbang, sampai..
"Huftt baiklahh, sebentar"
Ia berjalan menuju sebuah ruangan disana, tak memakan waktu lama ia sudah kembali ke hadapan Floren, membawa sebuah kaset putih ditangannya."Ini.. kaset ini, saya memindahkan rekaman itu ke kaset ini, dan tolong jangan pernah bilang kalau saya yang memberikannya, saya takut keluarga saya terancam karena hal ini" mohonnya.
"Baik pak, tenang saja, saya tak akan membawa nama bapak sama sekali, terimakasih bantuannya, kalau begitu saya permisi.."
Bapak itu pun mengangguk, dan mempersilahkan Floren untuk keluar dari ruangan pengawas.
Floren berjalan di lorong yang ramai, "dapet?" Tanya Freya.
Floren mengangguk, menunjukkan kaset yang ia pegang ke arah Freya.
Freya tersenyum, "sepertinya.. malam ini akan seru Flo.."
"Ya.. begitulah.." sarkasnya.
*
"Luki.. Maaf gua telat datang, gua punya sesuatu buat lo tonton" ucap Floren.
"Sesuatu?"
"Bang ajak aku bang" ucap Ollan yang datang bersama yang lain.
"Ayo kita tonton vidio yang gua dapet dulu, please.." ajak Floren.
Luki mengangguk, "yaudah ayo ke ruangan bioskop, gua udah sewa buat nonton kita nanti, tapi karena lo udah bawa sesuatu buat ditonton, kenapa nggak"
"Lo yakin mau ditonton di layar lebar?" Tanya Floren.
"Iya karena malem nanti juga dibikin kayak bioskop buat vidio yang mau kalian tunjukkin"
"Tapi ini soal rencana, lo yakin? Seyakin apa lo pake cara itu" tanya Floren memastikan.
"Seyakin cinta gua sama jodoh gua"
"Anying hahaha, yaudah cepet, biar kalian tahu kelakuan omnya Luki"
"Hal yang bikin gua penasaran?" Tanya Luki. Floren mengangguk sebagai jawaban.
"Yaudah ayo, tunggu apalagi" ajak Aldo.
"Gua nyimak aja lah, gak kepo tapi kalau diajak gaskeun" timpal Onel.
"Gua ikut aja" sahut Zean.
Mereka pun berjalan menuju ruangan yang Luki maksud.
Mereka memasuki ruangannya, Luki meminta tolong petugasnya untuk membantu mereka menggunakan ruangan tersebut.
"Akhirnya penasaran gua terpecahkan" ucap Luki pada vidio yang mulai diputar di layar besar didepannya.
*
*
"Huekk.. ahh.. hahh.. hahh.. cape gua muntah mulu" ucap Ollan. Onel terus memijat bagian belakang Ollan yang sudah terlihat kewalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Always be My Queen[End]
Fiksi Penggemar"Aku akan selalu bersamamu, Pangeranku" "You'll Always be My Queen sekarang dan selamanya"