"Zean duduk dulu.. tenangin diri lo.." ucap Aldo yang melihat kakaknya itu mundar mandir didepan ruang IGD yang sedang menangani Marsha didalam.
"Gimana keadaan adik Luki Do?" Tanya Floren yang baru saja tiba bersama Ollan, dan Onel.
"Masih diperiksa didalem Flo.." sahut Aldo.
"Ngomong-ngomong tadi Marsha pendarahan di kaki kan ya?" Tanya Onel.
"Jangan-jangan dia ham..
"BISA DIEM GAK KALIAN?! BERISIK!" Bentak Zean.
Ketiga temannya itu langsung diam.
"Jangan bilang tebakan Ollan bener? Lu gak lakuin itu kan ke adik Luki?" Tanya Floren yang menangkap raut tegang dari Zean."Iya, gua lakuin itu! Gua gak seng..
Belum selesai Zean berucap..
Bughh
Bughh
"LUKI!!" Panik Floren, tiba-tiba Luki memukul wajah Zean sekarang.
Bugh
"LO! BERANINYA!!..
"Luki stopp!! Dengerin penjelasan Zean dulu!!" Lerai Onel yang memisahkan keduanya dibantu Floren dan Ollan.
"Iya dengerin penjelasan Zean dulu" timpal Aldo.
Aldo membawa kakaknya sedikit menjauh dari Luki.
"Kak?"
Zean menghempas tangan Aldo, ia berjalan ke arah Luki.
"Yaudah, jelasin cepet! Atau gua bunuh lo sekalian disini!! Lo tahu kan gua gak akan diam kalo adik gua kenapa-kenapa!"
"Iya tahu, maafin gua Luk, gua khilaf waktu itu.. gua gak expect bakal kayak gini" lirih Zean.
"Udah berapa kali gua tanya!"
Zean dengan takut menjawab, "3kali" lirihnya.
Luki yang mendengarnya tentu saja naik pitam.
"APA?! SINI LO ANJING, SIALAN, BISA-BISANYA LO RUSAK ADEK GUA!!" Bentaknya hendak kembali memukul wajah Zean. Namun ditahan oleh Floren, Onel dan Ollan.
"LUKI TENANGIN DIRI LO DULU!!" Lerai Floren.
"TAPI DIA..
"Bisa sabar gak lo?? dia masih jelasin!!" Geram Onel.
Luki menarik nafasnya untuk menetralkan emosi yang membludak itu.
"Maaf gua benar-benar minta maaf, gua janji gua bakal tanggung jawab, karena itu anak gua!" Lirih Zean memohon dengan tatapan sendunya ke arah Luki.
"Ck.. gua pegang janji lo, tapi sampe gua denger adek gua nangis, atau bahkan disakitin sama lo! Gua gak akan tinggal diam, meskipun lo temen gua sendiri! Adek gua lebih penting dari segalanya!!" Tegasnya, Luki menghemas kedua tubuh temannya yang memeganginya, merapikan bajunya masih dengan wajah yang marah disana.
Plukk
Zean memeluk tubuh Luki, "makasih.. makasih udah kasih gua kesempatan buat bareng adik lo.." ucap Zean.
"Minggir lo! Gua mau cek Marsha!"
Zean menghapus air matanya.Tiba-tiba dari arah belakang, papa dan ibu Luki datang menghampiri Luki dan yang lainnya.
"Zeann.. Kami sudah mengetahui apa yang terjadi, karena kamu anak dari Sheandra kerabat saya, nanti kami akan membicarakan ini pada papamu Sheandra untuk menjodohkan kalian berdua, agar kamu.. tak lari dari tanggung jawab!"
"Siapp om!! Saya akan bertanggung jawab dengan sepenuh hati saya, saya juga sudah berjanji setelah Marsha lulus sekolah, saya akan menikahinya.." sahut Zean dengan senyumannya yang mengembang setelah mendengar keputusan kedua orang tua Luki.
![](https://img.wattpad.com/cover/350612852-288-k773267.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Always be My Queen[End]
Fanfiction"Aku akan selalu bersamamu, Pangeranku" "You'll Always be My Queen sekarang dan selamanya"