49

516 90 26
                                    

Keesokan harinya..

Floren sudah terlihat selesai membereskan ruangan yang menjadi tempatnya berbaring lemah selama ia jatuh sakit.

"Sudah tidak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Freya.

Floren menggeleng, "karena kita tidak membawa kendaraan sebaiknya kita gunakan teleportasi saja Freya.."

"Iyaa, maaf waktu ke sini juga aku membawamu dengan teleportasi, jadi aku meninggalkan kendaraan mu di pantai"

"Tidak apa, mobil itu biasanya sudah ada yang mengambil jika tak kembali ke rumah dalam 1 hari, dan tentu mobilku sudah aku letakan pelacak agar mudah dilacak untuk dibawa pulang.."

"Ah begitu.. Baguslah, kalau begitu mari kita pulang.." ajak Freya.

Floren mengangguk, Freya mulai memfokuskan diri, untuk melakukan teleportasi ke rumah.

Dann..

Whushhh

"Ah akhirnya.. Aku sangat merindukan ruangan ini.." Senang Floren langsung menjatuhkan diri dikasur king size empuk miliknya.

"Pelan-pelan Floren.. Kamu masih dalam masa pemulihan.." peringat Freya yang hendak keluar untuk mengambilkan Floren air minum.

Floren diam memandangi langit-langit kamar, memikirkan cara yang tepat, mencari cahaya itu tanpa ada gangguan sama sekali, tentu tanpa sepengetahuan Freya sendiri.

Tapi apa? Apa yang harus ia lakukan sekarang.. "ah membingungkan sekali.. Ayo berpikir Floren!!" Batinnya.

Lama berpikir, bukannya mendapatkan ide untuk menjalankan rencana pencariannya, malah rasa kantuklah yang datang menghampiri.

"Floren ini dimin.. um dulu.." ucapnya memelankan suaranya di akhir saat melihat Floren terlihat tenang dalam tidurnya.

Ia mendekat, menyimpan air minum yang ia bawa dari bawah di nakas samping kasur Floren.

Freya memandangi wajah damai Floren dalam tidurnya, tersenyum tipis saat mendengar nafas teratur dari kekasihnya itu.

"Aku ingin serakah, kamu terus menanyakan jika kamu dan Florez adalah 2 orang yang berbeda, maka aku ingin memiliki keduanya.. Aku tak ingin diberi pilihan.." monolognya sambil mengelus lembut kening Floren.

Mendekatkan wajahnya untuk mengecup singkat kening Floren setelah itu ia ikut berbaring di samping Floren, menelusup ke dekapan Floren yang merubah posisi tidurnya menjadi menyamping.

*

*Floren POV

Lagi-lagi suasana ini..
Suasana yang sering ku rasakan saat petunjuk-petunjuk datang menuntunku.. Kali ini tak ada siapapun di sini.

Seperti berada di sebuah ruangan laboratorium, hologram bermunculan di hadapanku sekarang. Memori terus diperlihatkan disetiap hologram tersebut.

Rasanya aku terlihat sedang menonton cuplikan memoriku bersama Freya, semua yang ku lihat wajah bersinar Freya dengan senyum manisnya, tersaji penuh ketulusan, kegembiraan yang terpampang di wajahnya, ya aku sedang melihat memoriku, sudut pandangku selama bersama Freya.

Sampaii..

Krek

Srekk

Krett

Cuplikan hologram terlihat seperti kaset rusak, televisi yang bergemuruh karena menghilangnya sinyal, dengan warna abu-abu abstrak bercampur sedikit warna ungu di layar semua hologram yang awalnya terlihat indah. Senyum Freya perlahan menghilang, aku yang terkejut tentu waspada pada keadaan sekitar.

She's Always be My Queen[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang