1

1.4K 105 32
                                    

  _1 Januari 2021_

Langit mendung menghiasi tatanan Jakarta, membuat jalan yang dibasahi air hujan menimbulkan bau tanah yang menyeruak ke indra penciuman.

"Aduhh sayang cepet dong.. Ini barang-barangnya bisa basah kalo begini.. Aduhh.." Gerutu seorang wanita paruh baya.

"Iya sabar sayang.. Kita berdua sedang mengangkutnya kok, udah kamu masuk aja, disini dingin" titah pria paruh baya yang sibuk mengangkat barang bersama anak laki-lakinya.

"ih gak mau lah, kamu gak liat rumah ini masih gelap gulita kayak gak layak huni tau gak! Lagian kamu bisa-bisanya beli rumah di area kumuh gini.. Aku takut Mas" merindingnya.

"Apa sih, lebay" gumam anak laki-laki dengan wajah dinginnya.

"Ish sayang! Anak kamu itu lohh.." gerutunya lagi.

"Shutt udah ya.. Namanya juga anak-anak" Ucap pria paruh baya melerai wanita didepannya ini.

"Ck.. Andai Ibu masih ada, aku mungkin tak akan terjebak bersama ibu tiri yang menyebalkan seperti dia" Batin Anak laki-laki tersebut.

Ketiganya pun masuk, mulai membenahi barang-barang yang baru saja mereka angkat dari mobil mereka.

Ya mereka baru saja pindah, mereka membeli sebuah rumah kumuh namun terlihat megah, hanya perlu dibersihkan dengan beberapa renovasi diberbagai tempat sebagai pelengkap.

"Floren.. Kamarmu ada diatas ya sayang.. Mama papa mau dibawah saja karena kami tidak mau cape-cape naik turun tangga, iya kan sayang?" Tanya pria paruh baya itu pada istrinya.

"Iya mas, aku gak mau cape naik ke atas, mending kita dibawah aja" sahut istrinya itu.

"Terserah kalian saja" ketus Floren.

Ia pun memutuskan naik ke kamarnya, rumah itu bahkan terlihat seperti rumah yang tak layak huni namun karena harganya yang murah dan bangunannya yang terlihat kuno dan megah diwaktu yang bersamaan itu menarik minat Kinal untuk membelinya.

Brak

Pintu ia buka kasar,
"Wah? Ini rumah kosong tapi kenapa kamar satu ini terlihat rapi? Kebetulan sekali aku sangat lelah, sebaiknya aku berbaring sebentar.." Ucap Floren.

Saat hendak menutup mata..
"Ekhmm.. Tak sopan meniduri kamar orang lain" ucap seseorang yang membuat Floren reflek membuka matanya kembali.

Terlihat gadis dengan gaun putih cantik didepan, sedang menatapnya intens, Floren yang ditatap, reflek berteriak..

"AAAA Siapa kau?!" Kagetnya.

"Hey tenanglah.. Aku tak akan menyakitimu.. Kau bisa melihatku?" Tanyanya.

"T-tentu saja.. kau bahkan terlalu dekat sekarang.." Paniknya sedikit menjauh dari gadis didepannya ini.

"Wah setelah sekian lama, akhirnya ada yang menyadari keberadaanku"

Floren yang mendengarnya mengernyit heran.

"Hah? Apa maksudmu? Dan kenapa kau berada disini?" Tanya Floren dengan wajah yang berkeringat.

Gadis itu kembali mendekat, Floren yang merasa gugup hanya bisa menutup matanya rapat.

Gadis itupun mengusap peluh keringat yang ada didahi Floren.

"Tenanglah anak muda.. Saya bukan orang jahat.." Ucapnya lembut.

Floren tetap menatap takut ke arahnya.

Gadis itu pun berjalan menuju jendela.

Cklekk

Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan Kinal bersama Veranda diambang pintu.

She's Always be My Queen[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang