"Sesuai seperti yang dikatakan kakek itu.. Kayaknya udah lama banget.."
"Apa sangat menyengat?" Tanya Freya.
Floren mengangguk, ia mulai menutup hidungnya, bau menyengat menusuk indra penciuman Floren sedari mereka masuk.
Mereka terus berjalan masuk ke dalam, sampai..
"Tinggalkan tempat ini.."
"Aaa suara siapa itu?!" Kaget Freya.
"Tenanglah Freya, aku yakin mereka adalah keluarga kakek ini"
Freya terus menenggelamkan wajahnya ke bahu Floren, Floren terus berjalan semakin masuk, suara itu semakin jelas terdengar, terdengar ada sekitar 2-3 orang diantaranya adalah wanita. Floren sudah dapat menebaknya.
Ia berjalan terus mengabaikan suara-suara yang menyuruhnya keluar meninggalkan tempat tersebut.
Brak
Pintu terbuka paksa, "oh aku terlalu kencang menendangnya" kaget Floren, ia pun masuk dan benar saja dugaannya, kerangka-kerangka tengkorak terlihat meringkuk di dalam sana.
"Indra penciumanku memang tak diragukan lagi, meski aku mencarinya sambil menutup hidungku hahah"
"Floren.. lakukan dengan cepat, aku takut.."
"Jangan takut, ada aku di sini.. Turun dulu ya? Duduk di sini aku akan memasukan kerangka-kerangka kecil sisa tulang belulang beliau ke dalam kotak plastik yang sudah ku siapkan"
"Kamu tidak membawa tas, apa yang kamu siapkan?" Heran Freya.
Floren diam, ia mulai menutup matanya, beberapa detik kemudian..
Sebuah kotak keluar dari lubang berwarna hitam keunguan.
"Ohh jadi begitu, kamu menyimpan kotaknya di dimensi lain rupanya, sejak kapan kamu mempelajarinya?" Tanya Freya.
"Ini jurus milik Gena, setelah dia meninggal, dia mendatangiku di mimpi, dia bilang ada 1 keistimewaan dari kekuatan yang ia punya selain hanya teleportasi, teleportasi milik Gena memiliki ruang dimensi tertentu, jadi mudah bagiku menggunakannya saat ia memberitahukan bagaimana cara kerjanya" jelas Floren, sambil memungut beberapa potongan tulang belulang di lantainya yang sangat kotor.
Saat sedang fokus memungut bagian-bagian kecilnya..
Whushhh
Brughh
"FLORENN!!" Panik Freya saat melihat Floren terhempas ke belakang, kilatan hitam terlihat, ada 3 cahaya hitam yang melayang di udara.
"KELUAR!"
"KELUARLAHH!!"
"KELUAR DARI SINI!!"
Floren diam, ia bangun kembali berjalan ke arah tulang yang sedang ia pungut tadi.
Dann..
Whushh
Brughh
"Florenn.. argh sial aku tidak bisa melihat keberadaan mereka.."
Karena benturan yang keras, membuat Floren sedikit terengah.
"Uhukk.." darah sedikit mengalir dari bibir sampai dagu, hempasan yang ia terima cukup keras membuat tubuhnya yang tak siap terkejut karena serangan yang tiba-tiba itu.
Floren tetap diam, ia menunduk, berjalan sempoyongan ke arah tulang yang sedang ia kumpulkan itu.
"Diamlah! Aku sedang fokus mengumpulkan mayat keluarga kalian!" Tegas Floren.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Always be My Queen[End]
Fanfic"Aku akan selalu bersamamu, Pangeranku" "You'll Always be My Queen sekarang dan selamanya"