22

674 71 22
                                    

     "Ini beneran kan rumahnya? Sepi banget Zee.." Ucap Aldo memarkirkan mobilnya dihalaman rumah Floren yang luas.

"Iya bener kok, gak salah lagi.."

"Yaudah yuk turun, kita gak akan tahu kalo kita gak cek langsung.." ajak Aldo.

Keduanya pun turun dari mobil, berjalan masuk ke depan rumah Floren.

Ding

Dong

Bel rumah itu Zee tekan, menimbulkan suara yang nyaring, cukup untuk memanggil manusia yang berada didalam rumah.

Tanpa mereka sadari, pria dibalik pohon dengan pakaian jubahnya menyeringai.

"Aku datang tubuh baruku.." Seringainya dibalik jubah.

Kedua pria itu terlihat masih sibuk menekan tombol bel, sampai..

Cklekk

Pintu terbuka menampakan wajah Floren yang masih basah akibat dirinya baru saja mandi, ia juga masih menggunakan kimono kebesarannya.

"Floren.. Kami hanya..

"Ingin mengundangku ke band kalian lagi?" Dingin Floren menatap datar ke arah Aldo dan Zean.

Aldo dan Zean mengangguk, mereka menunduk seolah takut dengan tatapan dingin menusuk milik Floren.

"Masuk dulu.." ajaknya.

Keduanya mengadah, menatap tak percaya orang didepannya.

"Kamu.. Mengizinkan kami masuk?" Tanya Aldo.

"Yasudah kalau tidak ingin kalian diluar saja menungguku"

"Eh.. Iya iya kita masuk.. Permisi ya Flo.." Ucap Zean.

Floren masuk kembali kedalam, diikuti Aldo dan Zean masuk ke ruang tamu, suasana dirumah itu sangat memanjakan mata dengan nuansa kuno dan megah diwaktu yang bersamaan itu tentu membuat Aldo dan Zean tak henti-hentinya melirik ke kanan dan ke kiri, disana banyak juga seni seperti lukisan jaman dahulu dengan cat akrilik yang indah dan beberapa patung abstrak yang tertata rapi di lemari-lemari besar yang ada disana.

"Kamu suka seni kan Do? Kayaknya ini tempat yang pas buat kamu" ucap Zean.

"Kau benar.. Aku terpesona.." ditengah percakapan kecil itu.

"Kalian tunggu disini dulu ya duduk saja dulu atau mau ku buatkan minum? Aku mau berganti pakaian.." tawar Floren.

"Ah tidak usah, kami tidak akan lama Flo.." Tolak Zean.

"Iya bener kata Zee.."

"Yaudah, tunggu" pamitnya, ia berjalan naik ke atas, meninggalkan Aldo dan Zean dibawah menatap setiap sudut rumah Floren.

Aldo bangun, mendekat ke arah lukisan akrilik yang ada di dinding Floren.

"Lukisan ini cantik, dia terus menarikku untuk melihatnya lebih dekat" ucap Aldo.

Zean yang melihatnya hanya tersenyum, "Style lo banget sih rumah ini.."

"Hahah kau benar.." sahut Aldo.

"Apa aku lama?" Tanya Floren.

Tentu Aldo dan Zean yang mendengarnya reflek menoleh ke sumber suara, kemudian menggeleng.

"Tidak, kau cepat sekali.." sahut Zean.

"Kalau aku wanita mungkin akan memakan waktu 2jam" canda Floren.

"Hahaha.. Kau benar.." sahut Aldo yang mulai mendudukan diri disamping Zean.

Floren duduk dikursi sebelah yang single sit. Dan mulai memfokuskan diri untuk menyimak apa yang akan dikatakan kedua temannya itu.

She's Always be My Queen[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang