32

529 67 2
                                    

23.00 WIB

"A-aku? Be-benar-benar melakukannya?" Lirih seorang wanita yang baru menyadari perbuatannya.

Ia mengadahkan tangannya ke atas, darah memenuhi tangan itu, pisau terlihat masih menancap dileher jasad di hadapannya.

"Hahah.. aku akan membuang jasadnya ke danau, akhirnya.. tidak ada yang mengganggu penglihatanku lagi, dan handphone ini! Ini milikku bodoh, dasar merepotkan, kalau begini kan kakakku tidak perlu mengeluarkan uangnya untuk memanjakanmu!" Monolognya, ia mulai mendorong tubuh ponakannya itu ke danau.

Krekk

Krekk

"Ah susah banget sih, ngambil pisaunya.."

Sampai..

Suara air yang ditimpa beban terdengar.

"Astaga kepalanya.. aduh gimana ini, aku tidak bermaksud memutuskan kepalanya, ah udahlah cepet aja buang, takut ada orang yang liat" paniknya, segera mendorong tubuh tak bernyawa itu ke danau.

Ia pun bergegas, membersihkan dirinya, sebelum meninggalkan tempat kejadian.

Setelah bersih, ia meninggalkan tempat itu, untuk kembali ke rumah.

*

"Shh.."

"Floren? Kau sudah bangun?"

"Aku kenapa?" Tanya Floren.

"Kamu pingsan di danau tadi, jadi aku langsung membawamu ke rumah, saat kamu pingsan banyak orang yang hanya melirikmu tanpa membantumu, itu membuatku kesal"

"Bukankah manusia memang seperti itu? Jangan heran"

"Yah tetap saja"

"Yasudah, biarkan saja, sekarang aku disini bersamamu, hanya bersamamu.."

"Ceritakan apa yang kau lewati saat pingsan Floren.."

"Dugaanmu benar Fre, soal wanita paruh baya itu.. Dia yang membunuh anak kecil yang tadi kita lihat"

"Hm sudah kuduga, tapi sepertinya dia sedang berusaha kabur ya.. saat dia menabrakmu, tak ada polisi yang mengejarnya, wajahnya terlihat sedang waspada terhadap sekitar"

"Kau benar, maka dari itu, sepertinya anak kecil itu ingin kita menjebloskan tantenya ke penjara" simpul Floren.

"Memang itu tujuannya"

"Baiklah, besok kita mulai mencari lagi wanita itu, ah aku lelah sekali, kemarilah Fre.. Jam berapa ini?"

"Jam 7 malam.. Kamu tidak lapar Flo? Kamu pingsan cukup lama tadi"

"Wah benarkah? Hm rasanya baru tadi aku makan, makanan kedai itu"

"Itu sudah lama Flo.. Bagaimana kalo kita makan dulu? Aku sudah membuatkan sesuatu?"

"Sesuatu? Apa itu?"

"Udah ayo turun aja.." ajak Freya.

Freya mengulurkan tangannya ke Floren, tentu Floren menerimanya, ia berjalan mengikuti Freya di depannya.

Keduanya turun, suasana di sana selalu sepi seperti biasa.

"Sebentar ya.. aku panaskan dulu.."

"Panaskan? Kamu buat apa hm?" Tanya Floren mendekat ke arah Freya yang sudah siap di depan kompor.

Ctekk

Kompor menyala, ia mulai menggerakan spatula ke kanan dan ke kiri.

"Buat apa sayang?"

She's Always be My Queen[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang