CHAPTER 34

113 4 0
                                    


Otakku masih belum bisa merespons apa maksud seseorang menyebarkan soal foto Airin dan juga vidio tentang di depan lift saja, padahal itu tidak mencirikan bahwa Airin adalah seorang simpanan.

Sejujurnya aku sangat curiga anak yang di kandung oleh Airin adalah anakku namun aku tepis jauh-jauh karena aku tidak mengingat sama sekali namun bayangan erotis dengannya masih teringat jelas di mimpiku. Aku mengacak-acak rambut dengan kasar dan aku lirik ternyata waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan aku menghabiskan waktu hanya untuk mengingat semuanya. "Sialan.."

Aku mendesah dengan kasar saat ibuku terus menghubungi bahkan sudah berapa kali aku mengabaikan namun ibuku tetap gencar mempercepat hubungan aku dengan Anne

"Ya." Jawabku saat aku suda menjawab panggilan tersebut dan ibuku malah memarahiku.

"Kenapa kamu mengabaikan Anne yang suda menunggu kamu untuk makan malam bersama?" aku menghela nafas dengan kasar.

"Ibu ka tau kerjaan di sini gimana," jawabku namun ibuku malah berdecak dengan sebal.

"Setengah jam lagi kamu harus sudah sampai di tempat!" tiba-tiba dia mematikan sambungan telepon dan aku pun mengembuskan nafas dengan kasar

Saat ini aku sudah bersama anak dan dia memakai dress yang cukup pengawasan namun tak mengapa aku merasa tidak menyukainya dan dia terlalu memakainya berlebihan dalam berpakaian. "Dengar-dengar kita akan langsung kan bertunangan dalam waktu seminggu lagi dari sekarang," hujannya dengan memotong stik dan aku pun langsung lalu mengedikan bahu.

"lebih baik kamu lupakan masa lalu!" ujarnya dan seketika aku pun langsung menatapnya dengan sinis.

"Anda gak berhak mengatur tentang saya!"

"apakah kamu lupa Sadam bahwa aku adalah calon istrimu?" dia mengangkat kepala dengan angkuh sembari tersenyum dengan miring.

"Kamu tau bukan bahwa Airin sedang hamil?"

Perasaanku gelisah saat dia bertanya seperti itu dan sepertinya dia sudah lebih dahulu mengetahuinya, "perempuan yang kamu cintai itu, menjajankan ke orang lain. She is bitch!" aku menahan gigi bergemeletuk.

"Tau apa kamu tentang dia? sedangkan kamu itu baru pertama bertemu dengannya?" aku tersenyum dengan tipis tapi dia malah tertawa dengan kecil.

"Justru itu kaamu tidak mengetahui tentang apapun soal sia."

"Apa maumu?"

Tanyaku sedangkan dia hanya tersenyum dengan tipis.

"Sudah aku katakan bahwa Aku ingin menikah denganmu dan kamu harus melupakan dia dan aku berjanji tidak akan mengganggunya lagi."

Otakku bekerja dengan otomatis sebab aku tidak boleh terjebak ke dalam perangkap

"Baiklah."

sedangkan melangsungkan pernikahan dalam waktu 1 minggu.' Seketika bola mataku hendak keluar dan menatap dengan tidak percaya.

"Syut...janngan membantah." Menempelkan jari di bibirku saat aku hendak membantah. "Kamu hanya perlu diam duduk manis buat aku yang bekerja!" Lanjutnya. "Wine?" Tawarnya sembari mengangkat gelas yang berisi wine dan dengan kesal aku pun langsung meraup gelas tersebut dan kuteguk hingga abis.

Tidak pernah terpikirkan bahwa aku akan menikah dengan Anne. Sosok perempuan yang tidak pernah sekalipun aku ada dalam rencana hidupku.

Itu membuat aku semakin frustasi bahkan Kinan juga dia sudah membantuku berusaha namun dia tidak menemukannya

Saat ini acara sebentar lagi akan dimulai dan aku akan menikah dengan sosok perempuan yang bernama Anne. Omongan dia benar-benar ditepati bahkan dalam waktu seminggu dia berhasil bisa menyelesaikan acara pernikahan ini dengan impian dia.

"Masih belum ada kabar?" tanyaku kepada Atlas saatnya tiba-tiba berada di belakangku dan saat ini aku hendak menuju ke altar.

"Sorry, tapi kek nya ada yang sembunyikan dia!"

Aku mengerutkan kening, "Bagaimana bisa?" Tanya aku lalu dia malah menatapku dengan gelisah "ini menurut gue entah gimana Tapi gue mau kasih pertanyaan sesuatu,"

"Lu tahu nggak mertua cowok lu siapa?" Terus terang aku tidak mengingat dengan jelas wajahnya tapi dia seperti sosok yang aku kenal meskipun tidak terlalu mirip namun hanya sepintas saja.

"Ngapain bertanya soal orang tua Anne?"

"yaitu lu tahu nggak orang tuanya Ane siapa?"

"emang kenapa sih siapa orang tuanya?" Tanya aku dengan teramat penasaran lalu setelah itu dia pun mengumpatiku.

"Mertua lu itu sama dengan ayahnya ane!" Ketika bola mataku hendak keluar saat menemukan satu fakta yang membuat aku tercengang

"Gak mungkin," ujarku dengan meyakinkan sendiri namun atlas pun menghembuskan nafas dengan kasar.

"nggak mau tahu tentang detail masalah orang tua tapi kayaknya ini ada sangkut pautnya dengan orang tuanya bahkan gue juga baru mengetahuinya pas minggu-minggu ini setelah lu cari minta tolong cari tahu tentang keberadaan Airin."

"Jadi?" tanyaku dengan penasaran.

"Mungkinkah ini terlibat dengan Airin ayahnya dan Ane?" tanyaku dan di balas dengan anggukan kepala.

"Ya, itu semua yang ada pemikiran Lo itu bener. Semua tentang Airin itu ada di antara dua orang tersebut."

"Lalu gue harus gimana?". Aku mau ngacak-ngacak rambut dengan kesal saat memikirkan ibuku, ayahnya dan Ane pasti ingin melangsungkan pernikahan ini.

"langkah pertama mungkin kita harus mengikuti permainan dia dulu setelah kita tahu. Kelemahan kita baru mencari tahu Airin!"

Tempat aku berbicara tiba-tiba seseorang mengetuk pintu sehingga membuat aku pun langsung menyuruh dia untuk masuk.

"Permisi acara sebentar lagi, mohon kepada pihak laki-laki untuk segera pergi ke altar dan menunggu pasangan perempuannya." Ujarnya dan aku pun menganggukan kepala lalu menoleh ke arah atlas yang mengedikan bahu.

"lebih baik kita urus ini dulu setelah ini gue bakalan bantu masih bisa gue." dengan bahu lemas akhirnya aku keluar dan menuju ke altar.

Saat ini aku sudah berada di altar dan sedang menunggu Anne dia diantar oleh ayahnya. Dari rayt wajahnya dia teramat bahagia menikah denganku tapi dari raut wajahku aku sangat tidak bahagia menikah dengannya bahkan beberapa kali orang menyoraki Anne mengatakan happy wedding nyatanya dalam pernikahan ini tidak ada cinta melainkan hanya sebuah keterpaksaan untuk melindungi seseorang.

Tugasku hanya melinddungi Airin batinku dengan menyakinkan diri sendiri.


Jakarta 2 desember 2023

Maaf ya ada acara nikahan kakak jadi ngaret

Lubuk AksaraWhere stories live. Discover now