PENYATUAN 21+ (CHAPTER 44)

385 4 0
                                    


WARNING ADEGAN DEWASA 21+++


DEDEK BOCIL GAK BOLEH BACA,

TAPI KALAU MAU BACA, DOSA DI TANGGUNG SENDIRI







Dengan perasaan dongkol aku langusng pergi ke pinggiran kota, mengabaikan panggilandari Kinan. "Airin kamu dimana?" ujarku dengan menyugar rambut dengan kasar lalu setelah itu aku langsung menancap gas dnegan kecepatan di atas rata-rata untuk sampai ke rumah Steffi.

Aku melirik Steffi yang sedang asik bermain game di ponsel bahkan dia juga terlihat sangat kesal mendapatkan tim yang bot, "Ah sial," umpatnya sehingga membuat aku menatapnya dengan acuh lalu menyeruput wine tersebut dengan perasaan kesal juga.

"Tumben lo ke sini siang-siang, what happed?" tanyanya sembari mendudukan diri di sampingku.

"Lo Udah ada bukti soal Anne belum?" tanyaku dengan menatapnya dan menggelengkan kepala.

"Belum banyak buktinya dan juga udah usahain untuk memulihkan data yang telah di hapus olehnya," aku menghembuskan nafas dnegana kasar.

"Tiap malam gue selalu mimpi anak kecil." cicitku dengan suara pelan bahkan Steffi yang hendak meminum seketika langsung memuntahkan wine lagi. "Apa?" jedanya sembari menatapku dengan sorot mata yang kaget.

"Terus?"

"Ya itu perasaan gue gelisah bahkan gue juga ngerasa bersalah banget sama Airin." ujarku kepada Steffi.

"Kalau ada masalah apa sama Airin sehingga kalau didatangin sama anak kecil?" tanyanya dengan menatapku serius sehingga membuat aku pun meneguk ludah dengan susah payah.

"Ya kaya orang paada umumnya," pelaku kepadanya namun dia pun langsung berdecih dengan pelan.

"Nggak mungkin anak kecil datang ke mimpi orang dewasa apalagi itu bukan anaknya."

"Fine."

"Dulu gue sama Airin pernah melakukan kesalahan dan gue menyuruh untuk tidak menghadirkan dia ketimbang merusak masa depan gue."

"Jujurnya Airin sempat mempertahankan cuman kandungannya itu lemah dan dia juga sempat depresi."

"Anjing lo Saddam." Atlas langsung memukul wajahku dengan tiba-tiba sehingga membuat aku pun langsung merasakan sakit di pipiku karena tidak menyangka bahwa atlas tiba-tiba datang dan menghajarku.

"Asli lu orang goblok, tolol, anjing, setan, berengsek." umpatnya kepadaku sehingga membuat aku pun menyeka darah yang keluar dari sela bibirku.

"Gue nyesel tas."

""Damn it. Bagaimana jika Airin, engga sanggup sama kandunganya gimana?" aku lihat Steffi menghela nadas.

"Gue kira, gue orang yang paling brengsek ternyata lebih parah parah lo." setelah mengucapkan kata Atlas pun langsung pergi dari hadapan kami berdua sehingga membuat aku pun langsung mendudukkan diri sembari menatap Steffie dengan pandangan kacau.

"Gue nggak habis pikir sama lo kenapa lo bisa mengulang hal yang sama kepada Airin."

"Nggak ada niatan untuk menjebak airnya dua kalinya sama sekali nggak!" aku menoleh ke arah Steffi dan menjelaskan apa yang terjadi namun dia pun langsung membuang muka ke arah lain.

Lubuk AksaraWhere stories live. Discover now