Menyerah atau bertahan(chapter 56)

74 3 0
                                    


Sejujurnya aku merasa tak percaya saat ini,yang di depannku adalah Jesylin karena dia hampir mirip sekali dengan mamaku, dia mendekat lalu memegang daguku dan hendak mencium bibirku tapi aku langsung memalingkan muka ke arah lain.

"Bagaimana?" aku terdiam lalu menatap bola matanya, sejenak kami saling bertatapan tapi setelah itu aku pun memutuskan tatapannya dan menetap ke arah Airin yang sudah pingsan.

"Apakah dia wanitamu?" tanyanya dengan memandang remeh ke arahku.

"Dimana sekarang mamaku?" tanyaku mengalihkan pembicaraan lalu dia pun langsung tertawa terbahak-bahak dan melirik ke arah Anne.

"Coba kau tanyakan kepada istrimu, aku tidak tahu soal itu,"

"Syutttt.... Sebelum melangkah lebih jauh sebaiknya semua mengucapkan salam karena ini adalah hari dimana kalian tidak  bisa melihat dunia."

"Well permainan yang menarik, sebelum kita ke intinya boleh kamu mengulikiti nya?" tanya jesslyn kepada anak buahnya lalu anak buahnya  pun tersenyum dengan misterius dan menatap ke arah Airin yang sepertinya dia sudah benar-benar tidak mampu.

"Boleh tapi lebih baik kita makan terlebih dahulu." setelah mengatakan itu para bodyguard pun langsung mengambilkan meja dan lampu menyorot ke arah mereka berdua.

Ada beberapa daging steak yang sudah ada mereka hidangkan dan juga wine. Bau masakan membuat kami langsung merasa lapar tapi aku lihat sepertinya Airin perlahan-lahan mendekat ke arahku dan dia pun menyuruh untuk aku diam.

Mereka berdua sangat menikmati dan tanpa kusadari Airin sudah berada di sampingku dia berusaha untuk membuka ikatan tangan yang mereka ikutkan lalu apapun mulai melepaskan kaki dan membantu Atlas, Steffie dan juga Atlas.

"Ayo kita pergi dari sini," ajak Steffie kepada Airin dan Airin pun langsung mengurutkan dahi dan menganggukkan kepalanya.

"Pergilah ke hutan aku akan melawan mereka terlebih dahulu," belum sempat selesai aku berbicara tiba-tiba Anne sudah menyadari bahwa kami sudah terlepas lalu dia pun langsung mengambil pistol dan menembak ke arah kami dengan brutal.

"Bunuh mereka sekarang juga." setelah itu para bodyguard pun langsung masuk dan mereka membawa berbagai senjata tajam dan menggunakan senapan sehingga membuat kami pun langsung bersatu dan menatapnya dengan sinis.

"Pengawal cepat habiskan mereka." setelah itu bodyguard pun langsung menyerang kami terutama aku Atlas, Adnan dan juga Steffi.

Kami melawan sekitar dua puluh orang sehingga membuat kami pun kewalahan dan steffie sudah terluka di bagian kakinya terkena oleh pisau yang tajam.

AKHHH

DUG

DOR

DUG

AKH

AKH

AKH

AKH

"SILAKAN KALIAN BUNUH MEREKA DAN SELAMAT TINGGAL UNTUK NYEWA KALIAN SEMUA." Saat ini kami sudah tumbang bahkan Adnan pun sudah terkapar tak berdaya lalu aku menatap ke arah Airin yang sepertinya dia ketakutan saat beberapa bodyguard menghampiri sembari bersiap-siap untuk membunuhnya.

"Airin ...Uhk .Uhk...Uhk .. Uhk..." darah keluar dari mulutku sehingga membuat aku pun merasakan sakit di sekutu tubuhku terutama di bagian perut yang tertusuk oleh benda tajam.

"Hiyaaaa .,....... DUG....Srakkk...Srakkk..." aku lihat aAirin yang rupanya melawan bahkan aku pun saat ini melihat Airin yang begitu lincah langsung merasa takut dengan perutnya yang bergetar saat menghindari pisau.

Aku menoleh ke arah perutku yang sudah tertancap pisau sehingga membuat aku pun langsung mencabut dan melemparkannya kepada Airin melalui udara dan Airin  pun mengerti tentang pisau tersebut lalu dia pun langsung menyerang lima bodyguard yang berusaha untuk menumbangkannya.

Aku memegang perutku dan aku lirik rupanya darah sudah cukup banyak keluar dariku sehingga membuat aku pun langsung berjalan mendekat ke arah Airin yang saat dia hendak ditikam dari arah belakang oleh Anne.

Ketika Anne  hendak menikam Airin  dengan oisau dari arah belakang,  aku bergegas menyeret kedua kakiku dan memegang kakinya. Lalu Anne pun langsung menendang ke udara dan meminta aku untuk lepaskan darinya namun aku dengan keras bersama memegang dan membuatnya jatuh ke bawah dan dia pun langsung mengenai tanah.

"Aku sudah peringatkanmu untuk jangan mencari tau dan melupakannya  namun kamu tetap berusaha dan memintanya dia kembali jadi jangan jangankan salahkan aku bila kali ini aku dapat membunuhmu sama seperti aku membunuh Airin." Setelah itu Anne pun langsung menyerangku dan aku pun berlangsung menyuruhnya untuk jangan nekat membunuhnya.

"Stop Anne jangan pernah untuk membunuh seseorang."

"Bastard!" Setelah itu  aku mendorong dan dia terjatuh kembali lalu aku menatap ke arah pintu yang berada di bawah sepertinya itu jalan keluar sehingga membuat aku pun langsung mendekat ke arah Airin yang sepertinya dia mengalami ketuban pecah.

"Silahkan kamu bertahan ruangan ini sudah bersiap melahapmu." setelah itu dia langsung mengambil korek dari saku nya dan melemparkan ke arah bensin yang sudah mereka siapkan.

"Airin apakah kamu akan melahirkan?" tanyaku kepadanya dan dia pun sesekali memegang perutnya sembari meringis lalu aku pun berusaha untuk mengusap perutnya dan seketika itu aku baru merasakan arti sebuah perasaan yang sulit untuk dijabarkan aku menatap ke arah perut Airin dengan menangis. "Nak ini papamu!" setelah itu aku langsung mencium kening Airin sontak membuat jesslyn dan Anne pun langsung marah ke arahku.

"Akan ku bunuh kalian." Setelah itu Ane pun langsung menembakkan dengan pistol ke arah kami.

"Tidak..."

AKHHH

BRUG

Tiba-tiba atlas terjatuh di hadapan kami sehingga membuat aku pun menatap ke arah dengan berang lalu setelah itu kami pun menatap Atlaas yang sudah terbaring tak berdaya.

"Atlas bangun." teriakku dengan suara kencang dan Steffie pun langsung mendekat ke arah atlas namun atlas tak kunjung bangun dan Anne beserta jesslyn tertawa. "Kalian memang manusia sampah sama-sama bodoh." aku mengepalkan kedua tangan. "Ku ceraikan kamu Anne!" setelah itu  Anne pun langsung bertepuk tangan lalu mendekat ke arah aku dengan perlahan-lahan.

" Aku tidak peduli selama anak kamu masih berada di kandunganku aku akan merasa baik-baik saja."

"Cih.."

"Emang yakin banget itu anaknya Sadam?" ujar Steffi sehingga membuat Anne pun langsung menatap tajam dan mendekat ke arahnya.

"Diam bitch."

"Aw...." Anne mendekat ke arahnya dan setelah itu dia pun langsung menjambak rambut Steffi dengan kencang bahkan aku lihat Steffi menangis dengan kesakitan.

"Lepaskan dia." teriakku lalu mereka pun melepaskan lalu menjauh ke arah dari Steffie. "Tidak ada hubungan merekaa dengan kita."

Aku lihat Jesylin memegang korek dan aku rasakan bahwa dia akan memebkar kami kembali dari dua sisi yang berbeda.

"Biarkan mereka mati tetapi kita tidak boleh mengotori tangan kita untuk sampah seperti mereka." setelah itu Justin pun melemparkan korek dan aku baru mengetahui bahwa mereka sudah menjebak kami dan mereka pun sudah mempersiapkan semua.

"Selamat menjadi abu," setelah itu Anne u dan Jasylin pun pergi meninggalkan kami lalu Steffi terseret-seret mengambil pistol yang lumayan jauh darinya dan langsung menembakkan ke arah Anne dan jesslyn bergantian.

Dor

Dor

AKHH

"Kaparat," teriak Anne dan jesslyn bersamaan lalu mereka pun mengumpati Steffi.

"Sudah biarkan jangan terpancing emosi, kita harus segera keluar dari sini." setelah itu mereka berdua diikuti satu bodyguard langsung keluar dari ruangan.

 Jakarta 18 januari 2024

Lubuk AksaraWhere stories live. Discover now