[BELUM REVISI]
Seorang Mafia berdarah dingin terkenal dengan sifat kejam tanpa ampun namun mempunyai sisi lembut hanya kepada adiknya. Jatuh cinta dengan pemilik kedai kopi karena pertemuan yang dia anggap menarik.
18🔞
BxB
BxBshipper
Fallen dan Pier baru saja masuk di kediaman mewah milik keluarga Patterson dengan gadis manis yang tertidur pulas di gendongan Fallen.
"syukurlah non Asya ketemu." ucap kepala pelayan yang melihat nona kecilnya tertidur. Mengusap lembut surai ikalnya namun lucunya dia tak merasa terganggu sama sekali.
"dimana Jav pak?" tanya Fallen berjalan masuk lebih dalam ke area rumah di ikuti kepala pelayan dan Pier di belakangnya.
"di kamar tamu tuan."
"kamar tamu?"
"iya tuan." "sejak kepergian tuan Shailen, tuan muda tidak ingin tidur di kamarnya." ucap kepala pelayan dan Fallen mengerti alasan dibalik itu semua. Dia bimbang dengan perasaannya. Cinta Javeed begitu besar pada Shailen namun pengkhianatannya juga tak cukup hanya sekedar di maklumi saja. Semakin lama dia berdiam diri di kamar utama semakin tersiksa pula perasaannya.
~~
Fallen menuju kamar tamu dengan dua orang yang masih setia mengekor di belakangnya. Membuka pintu kamar tamu dan menemukan Javeed tengah tertidur pulas dengan posisi miring. Fallen memperhatikan ruangan sekitar memicingkan mata saat penglihatannya menangkap botol kecil di atas nakas samping tempat tidur.
Fallen membaringkan Asya di samping Javeed meraih botol kecil tersebut membacanya singkat lalu menatap kepala pelayan seolah meminta sebuah jawaban. Dia mengajak keluar kedua orang yang mengikutinya menuju ruang tengah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"sejak kapan dia meminum obat tidur lagi?" tanya Fallen kepada kepala pelayan.
"sejak tuan Shailen meninggalkan kediaman tuan."
"apa dokternya kemari?"
"setelah tuan Shailen pergi, sudah dua kali saya menyambut dokter pribadinya kemari tuan." Fallen mengangguk mengerti dan Pier hanya diam memperhatikan obrolan dua pria dewasa tersebut. Fallen benar-benar khawatir dengan keadaan Javeed yang mempunyai gangguan kesulitan tidur yang cukup parah. Javeed mampu bertahan 3-4 hari tanpa tidur yang juga menjadi alasan tempramentalnya dulu amat sangat buruk namun semenjak ada Shailen entah bagaimana dia bisa tidur teratur tanpa obat tidurnya.
Fallen memberikan botol obat tersebut kepada kepala pelayan lalu berpamitan pulang bersama Pier.
•••
Javeed mulai memejam diwaktu senja sampai bertemu pagi hari karna meminum obat tidur dengan dosis sedikit di lebihkan melanggar aturan yang telah di tetapkan dokter pribadinya dan kini dia menggeliat dari tidur panjangnya. Membuka matanya perlahan dan menangkap gadis kecil tengah tidur pulas di sampingnya.
"Asya." lirihnya dengan suara serak belum sepenuhnya sadar namun baru beberapa detik seketika matanya membulat sempurna.
"Asya." ucapnya sekali lagi menyentuh pipi adiknya. Tanpa pikir panjang Javeed memeluk adiknya menangis bahagia dapat melihatnya kembali sedangkan gadis kecil yang merasa terganggu tidurnya itu merengek.
