22. Pengkhianatan

2.4K 122 0
                                    

(2 Hari kemudian)

20.45

Gerimis kecil membasahi setiap inci kota dan Javeed telah sampai di kediamannya setelah melakukan perjalanan bisnis untuk pengembangan perusahaannya. Membawa rasa rindu yang dia tahan selama berpisah dengan kekasihnya, dia jelajahi setiap sudut rumahnya namun tidak menemukan Shailen.

"dimana chai?" tanya Javeed sedikit panik dan kepala pelayan hanya menunduk diam.

"kapan kamu sampai Jav?" tanya Fallen yang baru datang.

"abang tau dimana shailen?"
Semua orang diam.
"aku tanya dimana Shailen!!!" Javeed mulai kesal atas terdiamnya semua orang.

Javeed kembali berlari menyisir semua ruangan di rumah mewahnya.

"sayaaang."
"aku pulang."

"sayaaang."
"Shaileeeeen"
"Chaaaaiii."
Javeed berteriak kesana-kemari mencari seseorang yang dia rindukan dua hari ini.

"Shailen kabur Jav." Fallen membuka suara dan Javeed membeku membulatkan matanya.

"tidak tidak."
"dia tidak mungkin meninggalkan rumah ini."

"dia pergi dua hari yang lalu setelah kamu berangkat." lanjut Fallen.

"jangan bercanda." ucap Javeed masih dengan badan diam membeku.

"dia kabur melumpuhkan separuh pengawal kita."

"kubilang jangan bercanda!!!!" triak Javeed tidak terima kekasihnya di tuduh seperti itu.

Dia kembali berlari menuju kamarnya namun NIHIL. Tiba-tiba satu pikiran muncul di benaknya untuk memeriksa gudang minuman.

Setelah masuk gudang, dia langsung menuju sebuah brankar berukuran sedang memasukkan sandi lalu membukanya. KOSONG. 
Blue Diamond yang dia letakkan di brankar itu raip hilang entah kemana.

"tidak tidak."
"tidak mungkin." badannya lemas meraih ujung meja untuk berpegangan.

"tidak tidak."
"shailen tidak mungkin melakukannya." ucapnya dengan tatapan kosong berusaha menepis keadaan.
Tiba-tiba tatapan kosongnya tersadar.

"mobil."
"iya iya mobil."
"aku harus ke kedai." Javeed bergegas keluar gudang alkoholnya.

"kunci." lirih Javeed dengan panik, mencari-cari kunci mobil di saku pakaiannya namun tidak ketemu.

"dimana kunci mobilku!!!" ucapnya dengan nada tinggi.

"kau mau kemana?" tanya Fallen.

"kuncimu."
"kunci mobilmu bang." 
"mana cepat, ku pinjam mobilmu." ucap Javeed cepat sembari menengadahkan tangannya meminta kunci mobil Fallen.

"ayo ku antar."
"kau mau kemana?"

"kedai."
"kedai kopi chai." Fallen mengangguk
Javeed buru-buru berlari menuju mobil Fallen menerobos gerimis untuk pergi ke kedai kopi Shailen.

•••

sesampainya di kedai Javeed lemas karna kedai tutup.

"Condo bang."
"Condo Shailen." ucap Javeed memukul pelan bahu Fallen.

Javeed memberi arahan Condo Shailen kepada Fallen dengan keadaan gelisah
Javeed berlari menuju Condo Shailen, mengetuk pintunya.

tok tok tok

"sayaang."
"shailen."
"buka pintunya ini aku, Javeed."
"aku baru pulang, kamu tidak merindukanku?" ucapnya sedikit berteriak.

Dia ulang beberapa kali dan akhirnya tetangga sebelah condo Shailen keluar.

UNDERCOVER | JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang