30. Javeed

3.1K 183 32
                                    

(Flashback On)

20.00

Seorang pria tengah duduk bersandar menengadahkan kepala menikmati air pusing berharap mampu menenangkan pikirannya yang riuh namun ternyata Nihil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria tengah duduk bersandar menengadahkan kepala menikmati air pusing berharap mampu menenangkan pikirannya yang riuh namun ternyata Nihil. Teringat kembali informasi yang dia dapatkan pagi tadi membuatnya berdiri menuju kamar lalu segera beranjak pergi.

~~~
Casino Devil

Pria dengan pakaian serba hitam berdiri dekat pintu masuk dengan matanya yang mengitari tempat di hadapannya menampakkan ratusan orang sedang membuang uang mereka untuk hal sia-sia. Tak lama baginya untuk menemukan satu obyek yang dia cari setelah mengelilingi beberapa Casino lain.

"hah akhirnya." ucapnya lirih.

Javeed menghampiri seorang pria dewasa tengah duduk di salah satu meja Casino sesekali bercanda dengan tamu lain lalu tertawa menepuk bahu pria tersebut lalu menggerakkan jempol dan kepalanya ke belakang dan pria itu mengerti maksud Javeed.

"apa kabar Mr. Robert?" sapa Javeed pada pria tersebut.

"untuk apa kau mencariku?"
"kau ingin mengejekku karna bangkrut dan kalah saing dengan bocah ingusan sepertimu?" terlihat orang yang bernama Robert tersebut terpancing emosi atas kemunculan Javeed.

"aku sedang tak punya waktu berdebat tentang kebangkrutanmu saat ini."
"langsung saja."

"berapa yang kau butuhkan untuk berhenti menemui Shailen?" Robert terlihat kaget Javeed mengenal anaknya.

"apa maksudmu?"
"dia anakku mengapa aku harus berhenti menemuinya?!!!"
"sinting!!!!" cela Robert membalikkan badan ingin pergi namun tertahan.

"menjual anaknya demi dapat kembali berjudi." Javeed menampakkan smirknya.
"siapa yang sinting sebenarnya?"

"bukan urusanmu!!"

"katakan berapa yang kau inginkan dan berhentilah menyusahkannya."

"maaf jika aku terkesan tak sopan dan tak menghormatimu sebagai ayah dari kekasihku, tapii..."

Javeed menjeda kata-katanya menumpukan sikunya pada paha dengan tangannya mendarat di pangkal hidung. Manik hazel bak mata elang menatap tajam lawan bicaranya seolah siap mengkulitinya.

 Manik hazel bak mata elang menatap tajam lawan bicaranya seolah siap mengkulitinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNDERCOVER | JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang