EXTRA PART 3

5.3K 199 21
                                    

7 Tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7 Tahun kemudian.

Seorang remaja cantik berusia 15tahun tengah mengulurkan lengannya sejajar kedepan mengarahkan muncung Glock 17 yang dia genggam dengan kedua tangannya pada satu titik berjarak 150meter yang telah di atur seorang pria dengan pahatan wajah yang indah.

Doooorr!!!!

Pria yang tengah mengawasi proses latihan berdiri dari duduknya, berhenti tepat di samping remaja cantik tersebut. membentuk dua jarinya seperti huruf L membalik salah satunya lalu menyatukan keduanya hingga berbentuk kotak.
Dia angkat ke udara dengan satu mata berada di tengah kotak sedangkan satu mata yang lain memejam seolah tengah membidik sesuatu.

"Bidikanmu meleset 10cm, cantik." ucapnya datar.

"kepalamu terlalu miring dan pejamkan satu matamu."

Remaja itu kembali mengulangi kegiatan yang dia lakukan tadi.

Doooor!!!

Pria itu diam mengamati board yang jauh di depan sana.

"good girl." ucap Shailen mengusap surai Asya.
"tingkatkan skillmu."
"atau kamu ingin mencoba M14 kakak?"

"dan Asya harus memikul laras panjang dengan berat 4kg lebih?"
"tidak terimakasih, itu terlalu berat." Shailen terkekeh mendengar keluhan adik cantiknya.

"tapi kamu harus mulai belajar menjadi lebih kuat Asya." mereka berdua melangkah menuju set kursi yang tadi Shailen duduki.
Shailen duduk menyilangkan kakinya dengan satu kaki yang menjadi tumpuan.

"karna tidak semua laki-laki bisa melindungimu seperti abang dan kakak."

"maka Asya hanya perlu mencari laki-laki yang bisa menjaga Asya seperti kalian." Shailen tersenyum mendengar ucapan Asya.

"belajarlah berdiri dengan kakimu sendiri."
"didik dirimu menjadi wanita yang tangguh."
"gunakan logikamu ketika menghadapi laki-laki yang menggunakan logikanya."
Shailen menoleh datar ke arah Asya.

"jika hanya perasaan yang kamu gunakan, maka 1000% kamu yang dirugikan."
"dan kakak tidak ingin adik manisku menjadi budak pembodohan bagi seorang laki-laki." ucap Shailen mengusap pipi Asya penuh sayang.

"kamu melatihnya lagi hmm?" sela seseorang yang baru datang.

"Asya yang mau kok bang." jawab adik kesayangannya.

"masuk dan istirahatlah Asya."
"sesi latihan cukup disini dulu." Asya mendekat ke Shailen memeluk mencium pipinya dan berlalu pergi.

"hei abang mana?" goda Javeed sedikit berteriak sebab Asya sudah sedikit menjauh.

"dasar." singkat Shailen terkekeh dengan kebiasaan Asya. Ia berdiri berniat masuk.

Javeed memeluk Shailen dari samping mencium pipinya lalu meletakkan dagunya di bahu Shailen.

UNDERCOVER | JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang