38. PhoenixPierren +++

3.4K 149 30
                                    

"mau kemana sih yang." tanya Pier pada phoenix yang tiba-tiba menculiknya dari Condo.

"nanti kamu juga tau sayang." Phoenix menoleh ke arah Pier.

Kini mereka baru sampai di depan mansion mewah milik keluarga Phoenix memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam rumah di sambut seorang pria dengan cerutu di ujung bibirnya sedang membaca koran diruang tengah.

"what's up bro?" pria itu menoleh ke arah sumber suara dan tersenyum dengan cerutu yang masih setia di ujung bibirnya.

"tak pernah pulang sekali pulang membawa calon mantu hmm?" tanya pria dewasa tersebut membuat Pier menunduk malu.

"jangan gitu lah pa, dia pemalu." jawab Phoenix membuat orang yang di panggil papa terkekeh.

Pria itu merentangkan tangannya dan Phoenix berjalan menerima pelukan sang ayah dengan Pier yang memperhatikan kehangatan mereka.
Mereka bertiga menuju ruang tamu lalu mencari posisi duduk ternyaman.

"jangan sungkan-sungkan nak anggap rumahmu sendiri." ucap ayah phoenix kepada Pier.

"aku gak pernah sungkan kok om." jawab Phoenix

"uh anak ini, ku pukul jugaa kau." ucap pria dewasa tersebut mengepalkan tangan pura-pura ingin memukul dan Phoenix tertawa melihat ayahnya kesal.

"gimana kabarnya pa?" pria tersebut mengedikkan bahu.

"seperti yang terlihat, masih sehat, masih utuh, dan masih hidup." jelas ayah Phoenix.

"serem banget penjelasannya." tatapan tajam kembali Phoenix dapatkan dan Pier hanya tertawa melihat interaksi mereka.

"dimana mae?"

"mae mu sedang keluar."
"entah belanja atau memeriksa stok minuman di Bar."
"papa tidak tau, mae mu tak bisa diam sepertimu, membuatku pening." curhat papa Phoenix membuat anaknya terkekeh.

"ah iya."
"siapa namamu nak?" tanya papa phoenix pada pier.

"saya pierren om." tawa Phoenix pecah mendengar Pier memanggil papanya "om"

"diam kau." ucap papanya galak.

"panggil papa okay? atau daddy boleh lah."
"aku Ken papa Phoenix."
"panggil papa Ken."

"baik o___ papa." Pier hampir keceplosan karna belum terbiasa.

"lugu dan manis sekali anak ini." puji Ken pada kekasih anaknya.

"heh huuusst."
"dapat dari mana kau pacar se lugu ini ha?" bisik Ken pada anaknya yang jelas-jelas masih di dengar oleh Pier membuatnya menahan senyum.

"rahasia." lirih phoenix.

"awas kalau kau rusak."
"ku tembak kau."

"tidak janji." jawab Phoenix masih dengan suara lirih membuat Pier terkekeh melihat interaksi anak dan ayah tersebut, sama-sama aneh pikirnya.

"anak ini benar-benar minta di pukul kepalanya." ucap Ken pura-pura beranjak ingin memukul anaknya dan berakhir dengan keduanya tertawa dan Pier ikut terkekeh.

"ada siapa ini?" tanya seorang wanita yang baru datang dari luar.

"maaeeee." Phoenix beranjak memeluk mae nya.

"anak manja ini pulang ternyata." ucap mae Phoenix memeluk anaknya sembari berjalan menuju tempat duduk.

"siapa ini?"

"Pierren tante." ucap Pier tersenyum antara malu dan sungkan.

"jangan panggil tante panggil mae saja." Pier mengangguk.
"aku sarah mae Phoenix."

UNDERCOVER | JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang