Saat Asya sedang belajar dengan Miss-nya Shailen memutuskan pergi ke rumah kaca yang berada di samping rumah Javeed di temani satu pelayan duduk di meja bundar sembari menikmati kopi menatap bunga-bunga yang tumbuh sangat baik.
"kamu sudah lama bekerja di sini?" tanya Shailen pada pelayan yang bersamanya.
"sudah 10 tahun tuan."
"berarti saat kejadian orangtua Javeed meninggal kamu sudah bekerja disini?"
"sudah tuan." jawab wanita berusia 48 tahun tersebut.
"kamu tau penjara yang ada di belakang sana?" pelayan itu kembali mengangguk.
"area itu baru saja di bangun tuan."
"tepat setelah kematian tuan besar dan nyonya." Shailen menoleh ke arah pelayan.Shailen menyeret satu kursi yang tak jauh dari jangkauannya menyuruh pelayan tersebut duduk.
"duduklah." pelayan itu menurut duduk di depan Shailen dengan jarak yang lumayan dekat."ceritakan padaku bagaimana Javeed dulu." minta Shailen dengan halus pelayan itu diam sedikit lancang untuk menceritakan kehidupan tuannya.
"aku akan menjamin keselamatanmu jika dia marah padamu." pelayan tersebut mengangguk.
"dulu keluarga ini sangat harmonis hangat dan saling menyayangi satu sama lain."
Tiba-tiba pelayan tersebut memasang wajah sedih.
"namun kehangatan itu sedikit pudar saat tuan besar dan nyonya meninggal dalam kecelakaan tragis."
"mobil mereka meledak dalam perjalanan setelah pulang dari acara peresmian kantor baru rekan kerja nya. Dan saat di selidiki ternyata mobilnya telah dipasangi Boom.""siapa yang melakukannya?"
"saya kurang tau tuan."
"tapi santer terdengar pelakunya adalah saingan bisnis tuan besar."
"semenjak saat itu tuan Javeed berubah sifat manisnya tetap ada namun hanya kepada nona Asya dan membangun penjara dalam yang sebelumnya taman bunga yang cukup luas."
"tuan sering membawa orang-orang asing ke penjara dalam dan setelah itu mereka tidak terlihat kembali hanya tuan Shailen yang tuan muda bawa masuk ke rumah besar ini." ucap pelayan tersebut sembari tersenyum."semoga kedatangan tuan Shailen disini bisa mengembalikan tuan muda kami yang dulu." lanjut pelayan itu dengan ucapan yang penuh harap dan Shailen membalas dengan senyuman manis.
•••
19.00
Javeed baru saja sampai di rumah setelah seharian bekerja.
Setelah masuk dia melihat Shailen dan Asya duduk di sofa ruang tengah melakukan suit entah permainan apa yang sedang mereka mainkan.
Javeed menghampiri mereka duduk di lantai memeluk pinggang Asya lalu menyandarkan kepalanya."ibu peri tolong."
"tuan muda lelah."Javeed sedang berakting hal yang dari dulu biasa dia lakukan dengan Asya sepulang bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERCOVER | JOONGDUNK
Любовные романы[BELUM REVISI] Seorang Mafia berdarah dingin terkenal dengan sifat kejam tanpa ampun namun mempunyai sisi lembut hanya kepada adiknya. Jatuh cinta dengan pemilik kedai kopi karena pertemuan yang dia anggap menarik. 18🔞 BxB BxBshipper