[BELUM REVISI]
Seorang Mafia berdarah dingin terkenal dengan sifat kejam tanpa ampun namun mempunyai sisi lembut hanya kepada adiknya. Jatuh cinta dengan pemilik kedai kopi karena pertemuan yang dia anggap menarik.
18🔞
BxB
BxBshipper
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
6 Bulan kemudian.
Hari Pernikahan FinPier
Hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk Phoenix ataupun Pierren sebab mereka tengah resmi menikah dan saat ini tengah mengadakan pesta di sebuah Villa mewah di dekat area pegunungan dengan tema garden party sesuai impian Pierren yang berhasil di wujudkan pujaan hatinya.
"selamat Fin Pier semoga kalian bahagia selalu." ucap Javeed
"thanks bang." Phoenix memeluk Javeed khas pelukan pria, setelah melepas pelukannya Javeed merogoh saku celananya dan memberikan sekotak kecil hadiah tanpa di bungkus apapun benar-benar kotak asli yang bermerk Sutra membuat kedua pengantin panik dan Phoenix segera mengantonginya takut jika tamu yang lain melihatnya.
"ini gw bingung mau bilang makasih atau mengumpat bang." "di sisi lain gw butuh tapi di sisi lain gw malu takut di liat orang." lirih Phoenix tapi masih bisa di dengar orang di dekatnya membuat mereka tertawa.
"Selamat untuk kalian." ucap Fallen dan orang yang menggandeng tangannya tersenyum kepada dua pengantin.
"makasih banyak bang." "gaya banget dari gak sengaja jadi ekhm." goda Phoenix membuat kedua orang itu tertawa.
"bentar lagi kayaknya mereka nyusul sih sayang." Pier pun ikut menggoda.
"harusnya sih." dua orang yang baru dekat tersebut pergi malu karna godaan sepasang pengantin tersebut.
Pesta semakin malam semakin meriah berjoget bersama menikmati pesta yang membahagiakan.
~~~
23.00
Pesta sebentar lagi usai dan beberapa tamu tengah kembali ke penginapan mereka masing-masing. Phoenix dan Pier memutuskan bergabung dengan yang lain. Shailen yang melihat pengantin itu menghampiri mereka dia pamit.
"aku ke toilet dulu ya." pamit Shailen.
"aku temenin ya sayang."
"nggak gak usah sayang." "gak lama kok." Shailen langsung beranjak pergi.
"kak Chai mau kemana?"
"ke toilet."
~~~
Shailen menghampiri seorang waiter untuk membantunya menjalankan rencana.
"ada yang bisa di bantu tuan?"
"aku butuh bantuan." "kau lihat 5 orang yang duduk di sana?" "yang bersama pengantin?"
"iya tuan."
"bawakan aku 6 red wine dan berikan obat ini hanya untuk 2 gelas saja." "taruh yang di beri obat di barisan depan, agar aku tak keliru saat membantumu menaruhnya nanti."
