1 Minggu Kemudian.
Tepat satu minggu Javeed mengurung Shailen di kamar benar-benar tak di izinkan keluar dia tahan Shailen untuk menghukum kekasihnya yang nakal.
"sayaaang badanku sakiit." rengek Shailen yang masih berada di atas ranjang.
Javeed yang sedang duduk di sofa memangku laptop memeriksa beberapa email masuk sedikit terkejut mendengar rengekan kekasihnya."sudah bangun?" tanya Javeed meletakkan laptopnya lalu menghampiri Shailen.
"stooopp!!!" triak Shailen mengarahkan telapak tangannya pada Javeed.
"apa?"
"jujur sekarang aku takut kalau kamu mendekat." Javeed terkekeh.
"aku hanya ingin memijit pinggangmu yang sakit sayang." Javeed melangkahkan kakinya sedikit menggoda Shailen.
"nggak nggak stop!!!"
"diem di situ atau duduk lagi di sofa." bukannya menurut, Javeed malah melangkahkan kakinya sedikit lagi."aku bilang stop ya stop!!!" Shailen benar-benar panik memasang wajah galak yang justru terlihat lucu di mata Javeed.
Javeed tiba-tiba lari melompat ke atas ranjang memeluk pujaan hatinya."jangan lagiii." rengek Shailen.
"iya iya aku hanya ingin memelukmu."
"maaf sudah menyiksamu." ucap Javeed mencium pipi orang yang berada dalam dekapannya."apa sangat sakit?"
"lebih tepatnya badanku lemas tulangku seperti hilang." Javeed tak bisa menahan tawa nya.
"mau lagi hmm?"
"Jaaaav." rengek Shailen dengan wajah kesal.
"oke oke aku tidak akan menyentuhmu sekarang." Javeed menjeda kata-katanya mendekat ke telinga Shailen.
"tapi tidak janji untuk besok." bisik Javeed tepat di telinga kekasihnya.
Membuat Shailen meraih tangan Javeed lalu menggigitnya."hiiiih" Shailen menggigit Javeed gemas.
Javeed meringis menahan sakit karna gigitan kucing nakalnya.
"ampun ampun sayang ampun.""enak kan?"
"rasain.""lebih enak kamu." goda Javeed lagi, dia benar-benar senang melihat kekasihnya kesal, lucu pikirnya.
"sayaaaang." Javeed kembali tertawa melihat wajah Shailen merona dia peluk erat kekasihnya tersebut.
"sayang." panggil Shailen dan Javeed yang menempel di lengan Shailen mendongak.
"kenapa?"
"ada yang ingin bertemu denganmu."
Javeed mengerutkan alisnya."siapa?"
"nanti kamu tau sendiri."
"aku mandi dulu setelah itu kita berangkat." Javeed mengangguk penasaran siapa yang Shailen maksud, perasaannya benar-benar tidak enak.•••
Kini mereka telah sampai di depan gerbang mansion yang dari luar saja sudah terlihat sangat megah. Seorang penjaga mengintip siapa di dalam mobil dan mengenali salah satunya lalu mempersilahkan masuk.
"silahkan tuan."
Javeed menginjak pedal gassnya menuju parkiran mansion.
Perasaannya semakin tidak enak saat melihat patung naga hitam besar di taman depan mansion."sayang jangan bilaaang?" ucap Javeed menggantung.
"ayo." bukannya menjawab Shailen malah menarik Javeed menuju pintu utama mansion.
Shailen mendorong pintu dan terbuka lebar. Dia menggandeng tangan Javeed masuk lebih dalam.
"lancang!!!" bentak seorang pria tua duduk di kursi roda dengan seseorang berpakaian rapi di belakang mendorong kursi rodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERCOVER | JOONGDUNK
Romance[BELUM REVISI] Seorang Mafia berdarah dingin terkenal dengan sifat kejam tanpa ampun namun mempunyai sisi lembut hanya kepada adiknya. Jatuh cinta dengan pemilik kedai kopi karena pertemuan yang dia anggap menarik. 18🔞 BxB BxBshipper