7. Beraksi

2.5K 161 4
                                    

Hari ini waktu mereka melancarkan aksinya, Shailen mengemudi mobil milik Phoenix dengan kecepatan sedang dengan laptop yang berada di pangkuannya menuju pelelangan ilegal berkedok billiard dan Bar.

~~~

Mereka telah sampai di tempat tujuan memarkirkan mobilnya tidak jauh dari pintu masuk lokasi incarannya. Phoenix sang eksekutor lapangan telah siap dengan setelan licinnya berdandan bak pengusaha muda kaya raya.

"masuklah lewat sana." Shailen menunjuk sebuah pintu yang di jaga 2 orang.

"itu pintu utama kan." Shailen mengangguk.
"gw bakal meretas CCTV tempat lu masuk sampe tujuan." ucapnya mengotak-atik keyboard laptopnya.

"lu liat pintu cat hitam ini?" ucapnya sembari menunjuk layar laptop nya, Phoenix mengangguk.

"dari semua ruangan yang gw pantau gw yakin barangnya ada disini." lanjut Shailen.

"trus cara gw masuk gimana anj"

Shailen melempar seragam pelayan ke pangkuan Phoenix.

"maksud lu?"

"masuk dengan baju yang lu pake sekarang dan pake baju ini pas di dalem."

"sialan." umpat Phoenix kesal.
"gw udah dandan cakep gw ganteng-gantengin begini ujung-ujungnya baju pelayan anj." protesnya.

"pake aja kalo mau selamet." Shailen terkekeh.

"bilang lu di suruh tuan Ed buat ambil barangnya." lanjutnya.
"tunjukin kartu ini ke penjaga buat akses masuk lu." Shailen memberikan access card milik ayahnya.

"masih berlaku?"

"masih."
"dulu bokap gw masuk member lelang dan berlaku seumur hidup."

"kirain member starboy" ucap Phoenix dengan wajah tanpa dosa.

"serius" Shailen melirik Phoenix dan dia hanya pamer gigi rapinya.

Mereka melakukan toss dengan kepalan tinju nya sebelum melancarkan aksi yang sudah tersusun cukup rapi.
Phoenix memasang earpiece untuk mendengarkan arahan-arahan sahabatnya.

Phoenix keluar mobil menuju pintu utama sesuai perintah Shailen.

~~~

Phoenix dapat masuk dengan mudah menggunakan access card tersebut. Dia tengok kanan dan kiri mencari jalan menuju dapur.

"arah jam 11 dapur, lu bisa ganti baju di sana. keluar bawa nampan biar orang gak curiga." ucap Shailen di balik alat komunikasi yang tersambung.

Dengan langkah yakin Phoenix menuju arah yang telah di tunjukkan, masuk dan menemukan beberapa pelayan menatapnya aneh berpakaian formal namun memasuki dapur.
Karna merasa semakin tidak nyaman Phoenix mengangkat seragam pelayan yang dia sembunyikan di balik bajunya dengan menampilkan cengiran tanpa dosa dan orang-orang yang berada disana langsung mengalihkan pandangan acuh seperti tidak terjadi apapun.
Phoenix segera menuju ruang ganti, berganti pakaian dengan melemparkan jas nya ke tong sampah.

"baru juga mulai misi, udah korban jas satu biji." gerutunya dan orang dibalik earpiece terkekeh mendengarnya.

Phoenix keluar dengan baju pelayan dan nampan yang dia apit dia sela ketiaknya.

"mumet..mumet dah lu yang make ni nampan ntar." ucapnya sendirian.

"btw cocok banget." ucap Shailen mengamati Phoenix dari laptopnya.

"your eyes." jawab Phoenix sedikit mengatupkan gigi nya dan terdengar kekehan Shailen di earpiece Phoenix.

"sebelah kiri lu ada pintu lurus arah jam 9."
"jalan masuk ke ruang penyimpanan."

UNDERCOVER | JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang