28

2.4K 96 3
                                    

Disinilah Eliot berada. Tepatnya apartemen milik abangnya. Berbeda dengan apartemen Reza, apartemen Reyga justru memiliki ruangan yang lebih luas dan terkesan minimalis dengan perpaduan warna yang hangat. 

Terdapat dua kamar tidur utama, dua kamar mandi di masing-masing kamar, dapur yang luas, ruang tamu dan ruang keluarga, terdapat juga balkon yang memperlihatkan betapa indahnya suasana malam kota. Eliot terus mengerjapkan mata. Reyga yang melihat itu tersenyum gemas.

"Kau suka disini baby?"

"Hm! Eliot suka. Baru kali ini Eliot bisa melihat pemandangan kota."

Eliot merasa lebih leluasa karena dapat menghirup udara segar. Reyga memeluk tubuh sensual Eliot dari belakang. Ia kecupi pucuk kepala Eliot. Sudah lama rasanya ia menunggu hari ini tiba.

"Ayo, istirahat lagi baby. Kau masih lelah kan?"

Eliot menatap kearah kakak pertamanya ini. Ia tersenyum lembut dan menganggukkan kepala. Reyga mencuri ciuman di sela-sela itu. Ia pun menggendong koala Eliot ke dalam kamar utamanya. Mereka pun berbaring bersama, tidak lama Eliot sudah kembali ke dunia mimpi.

"Good night, baby."

Reyga bangun pagi-pagi sekali. Ia bersemangat karena hari ini, ia dapat menghabiskan waktu seharian bersama malaikat kecilnya. Ia sudah berada di dapur, memasak dua telur goreng dan membakar roti tawar. Tak lupa, ia membuat kopi hitam manis untuk dirinya sendiri dan susu putih hangat untuk adik kecilnya. Eliot pun masih tertidur pulas di kamar utama mereka.

"Baby El, ayo bangun..."

Reya menatap gemas sosok yang masih tertidur tenang diatas kasurnya. Ia pun duduk diatas kasur sembari membelai rambut halus Eliot.

"Ayo, bangun El... Kau belum makan kan dari semalam?"

"Eughh... Eliot masih mengantuk bang..."

Reyga menggeleng dan tertawa pelan.

"Adik abang ini, jadi ga nurut lagi nih sama abang?"

Eliot kini sudah terbangun penuh dari tidurnya. Namun, ia malah menatap kakak pertamanya ini dengan mata gemas memohon ampun.

"Iyaa...iyaa... Eliot bakalan bangun..."

Eliot dengan malasnya mulai bangun dari tidurnya. Ia pun hendak ke kamar mandi yang berada di dalam kamar, hanya saja tangannya ditarik ke arah kakaknya.

"Abang! Bikin Eliot kaget..."

"Morning kiss-nya mana?"

Eliot terkekeh dan mengecup singkat bibir sang kakaknya. Sedangkan, Reyga tersenyum senang. Ia membiarkan Eliot menuntaskan urusannya di kamar mandi. Dirinya memilih menunggu di meja makan.

Tak lama, sekitar 15 menit Eliot keluar dari kamar mandi dan memutuskan menuju meja makan mengingat kakaknya tadi mengajaknya sarapan. Eliot melihat ke arah meja makan. Disana, kakaknya sedang asik memainkan gawainya sampai-sampai tidak menyadari keberadaannya. 

Selain itu, Eliot menjadi tidak fokus karena saat ini kakaknya itu mengenakan kemeja putih berlengan panjang dengan 2 kancing yang terbuka menampakkan tubuh sempurna. Kemeja itu dihiasi oleh celana panjang berwarna coklat. Apakah kakaknya selalu berpakain rapi seperti ini, bahkan di rumahnya? Itulah yang Eliot pikirkan.

"Ehem..."

"Hey, sudah selesai mandinya baby?"

Reyga menoleh ke arah Eliot yang sekarang berjalan menuju ke arah meja makan.

"Sudah bang...Abang aja yang sibuk sendiri..."

"Abang ga sibuk, cuman bosen aja.. Baby sih lama banget.."

EliotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang