🐒Chapter 6🐒

19.6K 1.3K 14
                                    

Happy Reading

______________________________

Malam ini turun hujan deras, Runa yang merasa suasana sangat mendukung pun memutuskan untuk menonton film horor comedy berjudul 'Kakekku menikah dengan nenek gayung bahenol', ya walau agak gimana gitu judulnya, tapi Runa gak peduli yang penting dia bisa nonton film.

Sengaja lampu kamar Runa matikan dan hanya menyisakan lampu tidur, dengan ditemani semangkok mie rebus ekstra telur dan berbagai cemilan, ia menyamankan diri saat film dimulai.

"Awass itu dibelakang luuuu, bjirrrr nenek gayungnya nyungsep cok!"

Suara seruputan mie terus terdengar di kamar itu dibarengi dengan suara tawa menggelegar dari Runa.

"COKK?! KOK NI FILM JADI ROMANTISS?? ASTAGA, AKHHHH MATA GUE GAK SUCI LAGIII!"

"AKHHHHH HANTU JEL-- UHUKKK.... UHUKKK" Runa segera meraih gelas lalu meminumnya sampai habis, karena terlalu shok melihat hantu nenek jelek ia sampai tersedak.

"Uhukkk...... uhukkkk, aduh aduhh kerongkongan eh maksudnya tenggorokan gue panas betul! Kalau jadinya begini gak bakal gue nonton film horor." Ucap Runa kesal.

Gadis itu terus mendumel gak jelas sambil menunjuk-nunjuk layar laptop, saking asiknya mendumel ia sampai tak sadar jika saat ini ia tak sendirian.

"Udah marahnya?" Suara serak basah itu terdengar dan membuat Runa mendadak seperti patung.

Dengan gerakan patah-patah ia menolehkan kepala dan mendapati seorang cowok tengah duduk disofa kamarnya dengan tatapan datar.

Secara naluri ia segera bangkit dan menampilkan kuda-kudanya siap menyerang si cowok.

"Siapa lo?! Kok bisa masuk sini bjirr??" Tanya Runa sambil mengangkat laptopnya siap dilempar.

Cowok itu tetap tenang diposisinya seakan tak terganggu dengan pertanyaan Runa, padahal ia bisa kapan saja ditimpuk sama laptop. Nyalinya boleh juga nih jantan.

"Turunin." Runa tak mendengarkan ia malah sudah ancang-ancang akan melempar lapotop ditangannya.

'Pergi sono lu, jangan sampe gue lempar beneran, sayang nih laptop mahal pasti. Apa gue jual aja ya? Kan lumayan hasilnya'

Melihat tak ada respon dari si gadis, ia pun bangkit dan berjalan pelan menuju Runa yang tengah melamun.

"Gue bilang turunin, mulai ngebantah lo ya? Mau gue hukum?" Ucap cowok itu, sambil menatap Runa tajam.

Oh oh oh, apa dia pikir Runa takut dengan tatapannya itu? Tentu saja tidak bungg, lebih mengerikan tatapan bundanya dulu, apalagi kalau udah bawa sapu atau sendal.

Runa balik menatap tajam cowok didepannya ini, melihat dengan seksama wajah tampan dengan rahang tegas, bibir tipis, dan hidung mancung. Eh kok diliat-liat lagi beneran ganteng nih orang?

Runa menggelengkan kepala ia tidak boleh jatuh dalam pesona cowok didepannya, 'sadar Run sadar! Ada Ayang jaemin sama ayang jaehyun!'

Cowok itu mengerutkan kening melihat sikap aneh Runa, biasanya kalau ia datang gadis ini pasti selalu menempel padanya. Tapi kok sekarang gak?

"Jadi hukuman apa kiranya untuk kelinci manis ini, hm?" Ucap cowok itu sambil mengukung runa di tembok.

"Apasih?! Lepasin gak?! Udah masuk kamar orang gak ijin, main mojokin  lagi! Gak diajarin sopan santun lo ya?" Geram Runa.

"Siapa sih lo?!" Lanjutnya.

"Lo amnesia? Apa ini salah satu trik supaya gue cinta sama lo?"

'Nih cowok gak jelas banget! Mana ada gue cinta sama dia, gue tuh cewek setia hati ini cuman untuk ayang jaemin dan ayang jaehyun, gue bilangin tau rasa lo!'

'Eh, bentar-bentar. Katanya gue cinta sama dia? Gue kan lagi ada di tubuhnya Yesa, dan orang yang tuh cewek suka kan cuman Aleneo Keyzo Lukxian male lead pertama, berarti cowok didepan gue...... ANJIRRR!!'

Runa spontan melotot menyadari pemikirannya, ia menatap cowok itu yang menatapnya datar.

Hah, kenapa lagi-lagi dia ketemu tokoh utama cowok sih?! Tadi antagonis sekarang male lead! Apa Tuhan gak tau dia tuh lagi menghindari mereka? Runa gak mau mati lagi.

Insting bertahan hidup Runa pun aktif, ia menoleh ke arah pintu kamar yang terbuka sedikit, gotcha! Ia punya rencana!.

Secepat kilat Runa menggigit tangan cowok didepannya, lalu segera berlari seperti ninja sasuke.

Tapi kok ya ia lari kayak gak sampe-sampe? Runa melihat kebelakang melihat Alen tengah menarik kerah bajunya sehingga ia lari ditempat.

Runa melotot, bergerak-gerak bak cacing kepanasan minta dilepaskan.

"Lepasin gak?!"

"No."

Mendengar jawaban itu Runa seketika ngamuk, ia menendang-nendang udara dan menjambak rambut Alen, membuat cowok itu kesakitan bukan main.

"LEPASINNNN!!! AKHHHH, BABI LO! KALAU MAU LEPASIN YA BILANG DULU DONG! Pantat bahenol gue jadi tepos dah nih."

"Tadi minta dilepasin? Udah dilepasin kok ngamuk?"

"SEENGGAKNYA BILANG DULU BABIII!! TANGGUNG JAWAB LO!"

"Ck, nyusahin."

"Bodoamat, pokoknya lo harus kasih gue duit kompensasi 10 juta!"

"Gue cuman jatuhin lo ke lantai yang gak sampe 1 meter, kalau gitu gue jatuhin aja dari lantai 3."

"Psikopat lo!"

"Emang."

"Bacot banget, mending lo bantu gue ke bawah. Sini cepet, tapi duitnya tetep jadi ya?" Dengan malas Alen mengangguk.

Cowok itu dengan sengaja mencengkram kuat bahu Runa, membuat gadis itu mengomelinya.

Bukannya marah atau jengkel, Alen malah tersenyum tipis. Melihat itu Runa seketika merinding, 'nih cowok gak masokis kan?'





























To BE CONTINUE🐒

Maaf ya gaes baru UP, selain baru isi kouta author juga lagi jadi readers.

Hehe, kalian tau lah kalau udah fokus namatin cerita tuh gimana. Lupa waktu, ini pun aku buatnya mendadak.

Jadi jangan lupa vote and komen ya?
Biar semangat nih. Wkwk.

_________________________
✨️🌹

My Second Life Became Antagonist || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang