🐒Chapter 11🐒

17.4K 1.2K 14
                                    

Happy Reading

__________________________

Runa segera merapihkan alat tulisannya begitu bel pulang sekolah berbunyi, hari ini cukup melelahkan untuknya, apalagi tadi terdapat mata pelajaran yang sangat dihindarinya yaitu MTK. 

Beruntung karena telah menambah tingkat Kepintaran, ia jadi tidak terlalu kesusahan mencerna penjelasan guru.

"Yes, ada yang manggil lo tuh didepan kelas." Ucap Ghea salah satu teman kelas Runa.

"Oh, siapa Ghe?"

"Ntah, gak kenal gue. Cewek Yes, kayaknya lo harus hati-hati auranya gak enak banget." Jawab Ghea,

Mendengar itu Runa hanya terkekeh, gadis ini memang agak peka orangnya. Tapi tanpa diberitahu pun Runa selalu waspada.

"Yaudah thanks ya." Ghea mengangguk lalu membiarkan Runa berjalan keluar kelas.

Begitu keluar Runa dapat melihat Arana tengah menunggunya. Apa yang ingin gadis itu bicarakan?

"Lo nyari gue?"

Arana mengalihkan pandang, melihat sekitar yang sudah sepi ia menghela nafas lega. "Ikut gue."

Runa mengernyitkan dahi bingung, cukup terkejut karena gadis itu berani melepas topengnya.

Belum sempat menjawab, tangannya sudah ditarik lebih dulu dan dibawa ke belakang sekolah.

"Kenapa lo berubah?" Tanya Arana.

"Seriously lo ngajak gue kesini cuman mau nanya hal gak penting itu? Mau gue berubah atau gak itu bukan urusan lo." Balas Runa sinis.

"Lo tau perubahan lo itu buat semua rencana gue gagal sialan! Lo harusnya tetep nge-bully gue! Lo harusnya tetep membenci gue!"

Runa merotasikan bola mata malas, orang mana yang dengan sukarela dibully? Kayaknya cuman Arana ini.

"Gak ada gunanya gue ngelakuin hal kayak gitu, mending gue shopping. Kenapa lo takut semua orang berpaling ke gue? Lo takut semua perhatian yang lo dapet sekarang berpindah ke gue? Atau lo takut cowok yang lo incar malah suka sama gue?" Ucapan Runa membuat Arana terdiam.

Runa terkekeh sinis, dia ini udah hafal betul dengan sikap perempuan seperti Arana. Karena dikehidupan sebelumnya pun ia pernah menghadapi cewek PPB seperti Arana ini.

"IYA, GUE TAKUT LO NGAMBIL SEMUA YANG HARUSNYA MILIK GUE! KENAPA KEHIDUPAN LO LEBIH BAIK DARIPADA GUE?!" Runa diam saja menunggu kelanjutan dari drama cewek ini.

Wajah Arana nampak memerah menahan amarah, namun dalam sekejap ia merubah raut mukanya menjadi memelas, dan tampak bersedih.

Runa melotot kaget melihat Arana menampar, dan mengacak-acak rambutnya sendiri. Apa dia akan memfitnahnya seperti adegan-adegan di novel?

Tap

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki terdengar, lalu tak lama muncullah keenam male lead yang Ntah darimana tau keberadaannya.

My Second Life Became Antagonist || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang