UP siang-siang, pas banget abis azan hehe.
Niatnya sih pengen UP jumat atau sabtu tpi tangan ini sungguh gatal ingin cepet update.Soalnya nunggu weekend lama banget. Mungkin setelah ini aku bakal UP gak tentu hehe, mungkin bisa seminggu sekali bisa juga seminggu dua kali, tergantung mood nulis cerita nya sih.
Yaudah deh gitu aja.
Happy Reading
_____________________
"Hai semua, salam kenal nama aku Ruita Agaskar. Aku pindahan dari negara B, aku harap kita bisa menjadi teman baik." Suara itu terdengar lembut mengalun, wajahnya seperti malaikat, sosok gadis baru itu mampu membuat siswa dikelas itu terbengong, serta membuat siswi siswi menatapnya iri.
"Nah nak Rui selamat bergabung juga di kelas Ipa-1 ya. Kalau begitu kamu bisa duduk dengan Rena. Rena angkat tanganmu." Perintah guru, membuat siswi bernama Rena itu mengangkat tangannya.
Dengan senyum manis yang membuat lesung pipit nya muncul, Rui ber-terimakasih, lalu berjalan mendekati tempat duduknya.
"Hai aku Rui, salam kenal." Sapanya ramah.
"I-Iya salam kenal juga."
"Nama kamu siapa?" Tanyanya dengan mata bulat yang menatap Rena polos.
Melihat itu bukannya gemas, Rena malah terlihat jijik. Gadis ini mengingatkan nya pada pickme girl yang sudah di dropout.
"Tadi kan lo udah denger nama gue dari guru, harusnya kalau lo gak budeg sih denger ya." Sarkasnya. Rena merasa gadis yang menjadi teman duduknya itu bermuka dua, lihatlah aura nya saja sudah negatif. Mending Rena menjauh darinya.
Sedangkan itu Rui sedang menahan amarahnya, terlihat dari perubahan raut wajahnya yang menjadi datar walau bisa di kendalikannya.
"A-ah iya, maaf. Kayaknya kamu gak suka Rui ya? Gapapa kok Rui udah biasa di gituin." Ucapnya dengan nada sedih dan bibir yang melengkung ke bawah.
'Caper amat bangsat?! Fiks nih cewek bakal jadi pengganti si Yuri.'
Tak sedikit para siswa yang mendengar ucapan lirih Rui menatap tajam Rena, bahkan salah satunya sudah menghampiri mereka.
"Gue tau lo orangnya judes, tapi please lah Ren dia itu anak baru harusnya lo kasih kesan bagus dong di kelas kita." Ujar Ando si siswa yang menghampiri.
"Em, Rui jangan dimasukin ke hati ya? Dia emang gitu mulutnya.""Iyaaa, makasih ya udah kasih tau. Kayaknya emang Rena aja yang gak mau temenan sama aku." Bak artis profesional Rui merubah lagi raut wajahnya menjadi sendu, mengundang siswa siswa merasa kasihan padanya.
"Aduh neng Rui jangan gitu, si Rena pasti mau kok temenan sama kamu, emang siapa sih yang gak mau temenan sama orang cantik, imut, baik, kayak neng Rui? Gak ada neng." Sahut Tian dari pojok kelas.
"Hahahaha, makasih ya eum, Tian?" Seketika Tian tumbang karena tak kuat di senyumin Rui.
"Ck, pickme. Kenapa coba tuh cewek harus sekelas sama gue?" Dari arah depan, seorang siswi dengan seragam cukup ketat bersuara, matanya menatap Rui sinis dan penuh iri.
"Ya emang kenapa? Bagus dong seenggaknya nih kelas ada bidadarinya, cewek cantik dan baik kayak Rui emang pantes dikelas kita." Sahut Salah satu siswa.
Karena tak terima dan merasa harga dirinya sebagai perundung tercoreng, siswi bernama Aya itu berniat maju ingin memberi pelajaran pada siswa yang tadi berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life Became Antagonist || END
Teen Fiction[kata kasar berseliweran, seperti umpatan. Ganti judul, judul awal 'Antagonis Harem' jadi 'My second Life Became Antagonist'] Aruna Meldeva Xevver cewek barbar, menyebalkan dan suka julidin orang. Namun sayang seribu sayang ia harus mati karena keja...