🐒Chapter 21🐒

8.2K 531 11
                                    

Happy Reading

______________________

Di jam kosong begini enaknya pergi ke kantin gak sih? Itulah yang dipikirkan Yesa sambil bertompang dagu menatap lurus kedepan.

Saat ini kelasnya tengah jamkos, suatu hal menguntungkan bagi siswa siswi Ips-3. Gadis cantik itu menatap sekitar memperhatikan teman-temannya yang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ntah itu bergosip, tidur, main Game, ataupun belajar.

Sedangkan ia malah termenung, bingung mau melakukan apa. Yesa cukup menyayangkan kenapa ia dan dua sahabatnya tidak satu kelas saja, ya walaupun kelas mereka ber-tetanggaan sih.

Lalu manik cokelat indah itu melihat ke belakang, tepatnya kearah Arana yang nampak tengah mencuri pandang ke arah Zaneo.

"Idih idih, tuh mata gak bisa dikontrol banget ya. Si Zan yang diliatin kok gue yang merinding?" Gumam Yesa sambil mengusap tangannya dimana bulu kuduknya berdiri semua.

Ia meringis ngeri melihat tatapan penuh puja yang dilontarkan Arana, tatapan seperti terobsesi. Uh, mengerikan.

Lagi-lagi bulu kuduk Yesa meremang, dalam hati mengasihani Zaneo yang tampaknya menjadi bahan obsesi baru si protagonis wanita.

Memilih abai, ia kembali mengalihkan pandang ke arah Zaneo yang sibuk belajar. Good boy sekali Zaneo, Yesa jadi terpesona apalagi saat ini pemuda keturunan china itu tengah memakai kacamata bening yang mana malah menambah kadar Ketampanan-nya.

"Aduh meleyot saya bang. Bisa-bisanya ada cowok secakep dia, udah ganteng, baik, cool, good boy lagi. Beruntung kali yang jadi pacarnya nanti." Ucap Yesa sambil menggelengkan kepala.

Mungkin karena merasa diperhatikan, Zaneo mengalihkan pandangan yang awalnya terfokus pada buku, menatap ke samping kirinya lalu tersenyum tipis.

"Kenapa, hm?"

Yesa menggigit bibir dalamnya. 'OMG OMG! Dua kata keramat! Kenapa harus ada kata hm sih?! Bikin tambah meleyot aja.'

Melihat tak ada jawaban dari Gadis cantik disampingnya, Zaneo menutup bukunya lalu memusatkan seluruh perhatiannya pada Yesa.

"Kenapa? Gue liat-liat daritadi merhatiin mulu. Ada yang salah?"

"Gak, tadi cuman lagi mengagumi aja. Hehe."

"Mengagumi? Siapa yang lo kagumi?"

"Ya lo lah Zan, aduh gue heran sendiri kenapa sampe sekarang lo belum juga pacaran. Gak laku atau gimana? Padahal lo tuh boyfriend material banget loh." Ucap Yesa mengubah posisi duduknya menjadi menyamping agar dapat melihat Zaneo.

Zaneo malah terkekeh. Ternyata itu toh alasan gadis ini memperhatikan-nya, Lucu sekali.

"Makasih pujiannya, tapi gue emang lagi gak mau punya pacar."

Yesa menaikkan satu alisnya bingung. "Kenapa?" Jangan salahkan ia, jiwa kepo nya sedang naik kepermukaan saat ini.

"Gak ada alasan, gue gak mau aja."

"Apa lo ada cewek yang disuka? Barangkali gue bisa bantu deketin."

"Ada."

My Second Life Became Antagonist || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang