Happy Reading
_____________________
"Sistem, menurut lo bagusnya si Ruinjing gue apain ya? Ada saran gak?" Saat ini Yesa sedang tiduran di kamarnya dengan posisi kaki diatas kepala ranjang, matanya menatap ke langit-langit kamar.
[Eum, apa ya? saya tidak tau Nona. Otak saya terlalu polos untuk memikirkan hal hal psikopat.]
"Emang lo punya otak?"
Sistem memunculkan diri dalam bentuk sesosok anak kecil laki-laki, bibirnya mengerucut lucu.
"Nona jahat sekali,"
Sistem yang kini dalam bentuk anak kecil itu melayang diatas Yesa, tubuhnya berputar-putar seperti gangsing.
"Ckckck, kelakuan lu Tem. Turun! Mentang-mentang sekarang udah bisa ubah wujud jadi makin menjadi tingkah lo." Yesa pusing sendiri melihat Sistem yang masih asik berputar-putar.
"Tidak mau wleee. Nona mau ikut saya juga? Ayo, ini menyenangkan lohhh."
Tawaran yang menarik, namun Yesa masih cukup pintar untuk mengikuti ajakan sesat sistem-nya itu. Dikira dia hantu apa yang bisa melayang bebas ke angkasa? Helloww, Yesa ini masih manusia, ya walaupun kadang kelakuannya tidak mencerminkan manusia.
"Gak makasih, lo aja."
Sistem berhenti berputar, kini ia beralih menatap tuan-nya.
"Nona bagaimana kalau anda memberi saya nama, tapi saya mohon untuk kali ini anda harus normal memberikan nama pada saya. Mau ya?"
Mendengar permintaan itu Yesa hanya terdiam, tapi di otak kecilnya sibuk memikirkan nama-nama yang sekiranya tidak membuat sistem ngamuk.
"Emm apa ya? Gue mau kasih nama lo yang gampang diingat aja, terus juga gampang disebut." Karena berpikir keras, dahi mulusnya sampai berkerut samar.
Yesa bangkit dari acara tidurannya, gadis cantik yang malam ini mengenakan piyama berwarna baby blue itu menjentikkan jari, wajahnya terlihat berbinar.
"Gimana kalau mulai sekarang lo gue panggil Llen? Bagus kan?"
"Llen? Kenapa singkat sekali Nona?"
Yesa berdecak malas, matanya menatap Sistem datar. "Masih untung gue kasih nama, mau nama lo Jamaleo?"
"TIDAK! Ekehem maksud saya tidak Nona, Llen nama yang bagus, Saya setuju jika Nona mulai memanggil saya dengan nama itu."
Yesa hanya mendengus, segitu tidak sukanya Sistem dengan nama Jamaleo, padahal nama itu menurutnya aesthetic, selera Sistem memang aneh.
"Yaudah Llen gue mau nanya dong!"
"Tumben bilang dulu? Biasanya langsung nanya, apa hari ini Nona tidak telat mengambil jatah kesopanan? Pantas kelakuannya sedikit lebih manusia."
"APA MAKSUD LU?! BAKU HANTAM SINI!" Yesa sudah memasang kuda-kuda, tangannya siap menonjok Llen yang sudah ketakutan.
"Ampun Nona~ maafkan saya, janji tidak begitu lagi, plisssseee? Eung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life Became Antagonist || END
Teen Fiction[kata kasar berseliweran, seperti umpatan. Ganti judul, judul awal 'Antagonis Harem' jadi 'My second Life Became Antagonist'] Aruna Meldeva Xevver cewek barbar, menyebalkan dan suka julidin orang. Namun sayang seribu sayang ia harus mati karena keja...