Happy Reading
_________________________
"Lo bilang hidup menjadi 'Arana' akan menyenangkan, tapi apa? Semua gak sesuai ekspektasi gue! Semua yang lo ceritain ke gue gak sesuai!"
"Ya gue gak tau Ta! Harusnya lo memang pemeran utama yang mendapat takdir bahagia. Gue juga gak ngerti kenapa sekarang berbeda daripada yang lalu."
Seorang gadis dengan rambut terurai berdecak malas, tangannya mengambil buku bersampul cokelat dengan corak bunga. Membuka lembar demi lembar buku tersebut, lalu tangannya terhenti di salah satu lembar.
Gadis itu menunjukkan halaman yang Dibukanya kearah seseorang dengan jaket hitam.
"Liat ini? Harusnya sekarang udah sampai bab ini, dan Harusnya disini gue bakal bertemu Male lead ke-3. Tapi lo liat tadi? Malah dia yang gantiin posisi gue! Sialan." Ujar kesal gadis dengan rambut terurai, matanya menatap marah pada seseorang didepannya.
Orang dengan jaket hitam itu menghela nafas, tangannya bersedekap dada. "Gue juga gak tau."
"Kenapa lo gak tau?! Lo itu penulis novel ini! Harusnya lo pastiin semua berjalan sesuai skenario! Gak becus!"
"Bacot! Lo harusnya bersyukur gue bawa kesini. Mau gue balikin kesana? Mau menderita lagi? Kalau mau gue dengan senang hati akan melakukannya."
Gadis itu terdiam, pupil matanya bergetar ketakutan. Ingatan masa lalunya terputar begitu saja, ia menggeleng cepat. Tak sanggup rasanya jika harus kembali ke-kehidupan dulu.
"J-jangan!"
Orang itu tersenyum sinis, melangkah mendekat kearah gadis itu lalu mencengkram lehernya cukup kuat.
"Kalau begitu... tetaplah menjadi anjingku yang penurut, paham?"
Mendapat perlakuan seperti itu, dengan cepat ia mengangguk. Setelah puas melihat raut wajah ketakutan disertai kesakitan gadis berambut terurai itu ia segera melepaskan cekikan-nya.
Kembali ke posisi semula, ia menyenderkan badannya ke dinding. Menatap lurus memikirkan kejadian tadi siang.
"Dia berubah, tokoh itu berubah." Ucapnya.
"Maksud lo?" Gadis itu bertanya, mengenyahkan ketakutannya.
"Antagonis perempuan itu berubah. Gue rasa dia sama kayak lo."
"Transmigrator?"
"Ya."
........
Runa ah tidak tidak, mulai saat ini mari kita panggil dia sebagai Yesa.
Apakah Runa sudah menerima sepenuhnya? Ya, lagipun ia rasa sudah saatnya Runa memulai kembali hidupnya yang baru, Sebagai Yesania Auretta Glenio tentu saja. Dan lagi tak baik juga terpaku pada masa lalu, walau begitu Ia tidak akan melupakan masa lalunya sebagai Aruna Meldeva Xevver.
Kini Yesa tengah duduk santai di bangku taman yang berada di alun-alun kota. Ia tak sendiri, ada Theo yang bersamanya.
Padahal tadi gadis itu sudah berniat pulang, namun Theo malah menghadangnya dan membawanya paksa ke taman ini. Tapi tak apa, lumayan juga Refreshing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life Became Antagonist || END
Ficção Adolescente[kata kasar berseliweran, seperti umpatan. Ganti judul, judul awal 'Antagonis Harem' jadi 'My second Life Became Antagonist'] Aruna Meldeva Xevver cewek barbar, menyebalkan dan suka julidin orang. Namun sayang seribu sayang ia harus mati karena keja...