🐒Chapter 05🐒

18.4K 1.3K 10
                                    

Happy Reading

__________________________


Di dunianya dulu biasanya Runa akan makan malam sendiri dengan menu yang sangat amat di cintai seluruh orang yaitu mie instan, tapi sekarang Runa makan malam ditemani oleh keluarga dan dengan menu yang beragam, mulai dari steak, ayam goreng, ikan bakar, dan banyak lainnya.

Runa sampai dibuat bingung, apa semua orang kaya setiap makan malam menunya sebanyak ini? Apa akan habis nantinya? Tapi ya, Runa gak terlalu peduli juga sih, kini mata gadis itu berbinar menatap makanan mevvah didepannya, yang terpenting semua makanan ini gratis.

Riana----mamah Yesa menatap anaknya dengan kerutan didahi, "sayang, kamu udah laper banget? Sampe natapnya gitu sekali."

Runa tersentak ia mendadak malu sendiri, berasa banget noraknya. "Hehe, iya mam. Yesa soalnya lupa makan siang tadi, makanya jadi laper banget."

"Yaampun nak, kok bisa sampai lupa makan siang? Apa uang kamu habis? Emang papah belum ngasih kamu uang jajan? Kalau iya nanti biar mamah hajar papah kamu itu, beraninya gak ngasih uang ke anaknya sendiri." dumel Riana, wanita itu tampak marah sekali.

"Mam, tenang ya? Aku dikasih uang kok sama papah, tapi tdi emang gak sempet aja makan siang soalnya keburu masuk." dalih Runa, bisa gawat kalau papah nya dihajar, nanti siapa lagi yang kasih dia cuan? Runa  bersyukur papah nya belum pulang, kalau gak bisa dipastikan ATM berjalannya itu bisa abis kena omelan riana.

Riana mengalihkan tatapannya menatap putri satu-satunya yang sangat ia sayangi. "Apa perlu mamah bilang ke kepsekmu supaya nambah waktu istirahat?"

Runa terdiam, oke sepertinya Yesa sangat disayang sampe perkara gak makan siang aja mamahnya bisa nambah waktu istirahat sekolah. Ia jadi ingat bundanya didesa yang sama persis seperti mamahnya Yesa, bedanya bundanya cuman bisa marahin dia doang gak sampe nambahin waktu istirahat.

Runa jadi kangen bundanya, dulu ia adalah anak rantau yang ingin mengadu nasib ke ibu kota untuk merubah perekonomian keluarga. Ayahnya pergi entah kemana setelah izin ke ibu kota untuk bekerja, tapi sampai 10 tahun berlalu ayahnya tak pernah kembali, Ternyata sang ayah sudah menikah lagi tanpa menceraikan bundanya. Sejak saat itu Runa tak pernah lagi menganggap ayahnya ada. Tapi sekarang Runa sudah memiliki sosok kedua orang tua yang ia inginkan, ya walau secara teknis mereka adalah orang tuanya Yesa.

Lupakan, mengingatnya lagi malah akan membuat Runa menangis. Sekarang ia hanya perlu memikirkan cara agar tetap hidup dari takdir yang menyedihkan.

Tanpa sadar Runa menitikkan air mata, ia menunduk merasakan sesak yang dirasa.

Riana yang melihat putrinya menangis segera menghampiri lalu memeluknya. "Kamu kenapa sayang? Kok nangis princess-nya mamah?"

Merasakan perlakuan lembut dari Riana ia kembali menangis lalu membalas pelukan mamahnya Yesa dengan erat.

Riana tak lagi bertanya ia terus memeluk anaknya walau bingung namun entah kenapa ia merasa sedih melihat air mata sang anak.

Selang beberapa menit Riana melepas pelukannya, lalu melihat wajah putrinya yang kini memerah sehabis menangis dengan mata yang sembab.

"Anak mam kenapa? Ada yang gangguin kamu sayang? Bilang ke mam," Runa menggeleng, ia tak tau harus merespon bagaimana pertanyaan Riana. "Kamu ada masalah sayang? Coba cerita. Seenggaknya dengan kamu cerita ke mam beban kamu akan sedikit menghilang sayang."

"Gapapa mam, tiba-tiba pengen nangis aja." Dalih Runa, gak mungkin juga kan dia kasih tau alasannya nangis.

Riana cuman bisa mengangguk, wanita itu kembali ke tempat duduknya dan makan dengan tenang, diikuti Runa yang udah mengambil banyak makanan di piringnya.

"Mam lagi kesel banget tau sa, abang-abang mu itu susah banget disuruh pulang. Rasanya pengen mam seret aja mereka," curhat riana.

'Lah si yesa punya abang? Kok gak dikasih tau sih dinovelnya?'

"Eum, mam emang aku punya abang berapa?" Tanya runa penasaran.

"Lima, kenapa nak?"

'Bangsattt??? Banyak amat? Bapaknya si yesa rajin kali!'

Mata runa melotot kaget, sebagai anak pertama dulu ia sangat menginginkan seorang abang, ya walau sekarang tercapai tapi gak sampe 5 juga! Membayangkan ia yang selalu dijadiin babu dirumah aja membuat runa merinding.

Eh tapi pasti abangnya si yesa ganteng-ganteng, secara bapaknya aja spek sugar daddy. Hah, hidupnya kali ini dipenuhi cogan berduit.

"Mah, emang abang aku tuh gimana sih sifatnya?"

"Ya begitu, tiga abang kamu punya sifat cuek, sisanya cuman bikin mam sakit kepala. Tapi dipikir-pikir kalau gak ada mereka rumah pasti sepi." Jawab riana sambil membayangkan 5 anaknya yang lain.

Runa mengangguk-angguk sok ngerti, "terus sekarang mereka kemana?"

Riana menghela nafas, "mereka kuliah di luar negeri. Abang pertama sama abang kedua mu kuliah di Australia, abang ketiga kamu kuliah di cina, terakhir abang keempat sama abang kelima mu kuliah di Inggris. Mereka tuh gak bakal pulang kalau belum diancam, nyebelin kan?"

Runa menggaruk pahanya, orang kaya memang beda kuliah aja sampe ditiga negara berbada. Runa sih gak masalah mau mereka pulang atau gak, dia cuman penasaran doang.

"Biasanya mamah emang ngancem apaan?"

Riana tersenyum miring. "Mamah ngancem bakal sita semua fasilitas kayak kartu atm. Kalau gak berhasil mamah ngancem bakal jauhin kamu dari mereka, biasanya cara itu sih yang ampuh."

"Numbalin gue ini mah namanya. Gini amat nasib," gumam runa prihatin.

"Emang terakhir kali mereka pulang kapan mam?"

"2 tahun yang lalu, emang keterlaluan abang-abangmu itu Sa." Riana menggelengkan kepala.

"Aduhh mam lupa malam ini kan ada janji sama temen, sayang mam pergi dulu ya? Kalau kamu kehabisan uang ambil aja di laci kamar." Riana segera mengambil hp nya lalu pergi tergesa-gesa.

Runa menatap kepergian riana dengan cengo, ini dia ditinggal sendiri gitu?

"Ntah lah, seng penting duit ada, BWHAAAAA KAYA AKU MAK KAYA!"













































🐒TO BE CONTINUE🐒

Sebelumnya author ini mau minta maaf hehe, udah gak UP hampir 2 hari. Biasa gaes rasa mager lagi mendarah daging, sekali lagi author yang baik hati dan rajin menabung ini minta maaf 🙏

Sedikit info juga mungkin cerita ini bakal lama update karena kouta author udah sekarat, nanti kalau udah ada data lagi pasti UP kok. Tenang,

Byeeeee
✨️🌹

My Second Life Became Antagonist || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang