🐒Chapter 27🐒

5.4K 433 22
                                    

Happy Reading

______________________

Arana POV

Ting...

089465×××××

[Gue tunggu di Cafe Samping sekolah.]

[Hm]

Aku membereskan alat tulis ke tas, saat ini memang sudah waktunya pulang. Aku berniat bersantai sehabis ini, namun semua gagal karena pesan 'orang' itu.

Malas sebenarnya, tapi jika bukan karena 'dia' aku mungkin masih terjebak di dunia ku yang kelam. Hanya untuk alasan itu aku masih memaklumi sifatnya yang semena-mena.

"Pulang sama siapa Sa?"

"Supir Zan, sama siapa lagi emang?"

Aku menoleh cepat ke arah sumber suara. Disana, ada Yesania si antagonis yang akan berakhir tragis, sedang mengobrol akrab dengan Zaneo. Aku iri dengannya, aku heran kenapa sikap dan sifat antagonis itu berubah akhir-akhir ini. Apa benar katanya, Yesania sama seperti ku?

Aku kesal melihat perubahannya itu, apalagi belakangan ini tujuh cowok incaran ku menunjukkan rasa Ketertarikan mereka ke Yesa. Harusnya tidak seperti ini, harusnya aku lah yang mereka perebutkan.

Tapi aku yakin, aku yakin semua keberuntungan perempuan itu sekarang hanya sementara. Kenapa? Karena semua itu adalah milikku, aku tak sabar menantikan nya.

Aku cukup beruntung bisa memasuki raga ini, setidaknya tubuh lemah ini anak orang kaya jadi aku tidak kesusahan. Ditambah dengan wajah yang imut dan cantik ini, aku pasti bisa mendapatkan tujuh cowok itu, iya kan?

Ting...

[Lo dimana njing?! Cepet!]

Sebelum keluar kelas, aku menoleh ke belakang hanya untuk melihat kedekatan Yesa dan Macchio, salah satu cowok yang akan bertekuk lutut denganku di masa depan.

"Belum saatnya. Gue janji bakal merebut semua yang lo punya hari ini Yesania, antagonis tetaplah antagonis. Gue harus pastiin takdir dia sama seperti yang ditulis 'orang' itu."

Percaya diri sekali bukan? Haha, tapi itulah aku. Akan kulakukan apapun agar keinginan ku terwujud. Apapun.

*****


Author POV

Setelah pengakuan di rumah Yesa hari minggu lalu, ketujuh cowok bucin itu semakin gencar mendekatinya.

Yesa sebenarnya tak masalah, selagi mereka dalam batas wajar. Namun, sepertinya itu tidak berlaku untuk dua orang lainnya. Alen dan Xander, siapa lagi memang kalau bukan mereka? Dua cowok redflag itu terlalu bar-bar dan tidak sabaran, membuat Yesa kewalahan sendiri.

Contohnya ya seperti sekarang ini.

"Lepas gak?! Sesek woy!"

My Second Life Became Antagonist || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang