Try to messed up

24 2 0
                                    

Nabilla sedang bersiap menuju kelas, ia baru saja keluar dari kamar nya dan melihat Mira yang masih santai dengan baju tidurnya,

"Ngga ada kelas lu?" tanya Nabilla

"Ada, siang" jawab Mira

"Ohh, eh, lu sama si putra gimana sih kalo gue boleh tau" tanya Nabilla

"Kenapa?" tanya mira

"Kaga, nanya doang, siapa tau gue bisa bantu" sahut nabilla

"I dunno, lately i fell in love with him" jawab mira

"It's dangerous"

"Why?" tanya mira

"You know, he love his girl right? i think you just his toys" jawab nabilla

"What about in reverse?"

"What, putra is your toys?" tanya nabilla

Mira mengangguk tersenyum,

"I bet you will cry sooner or later" sahut nabilla

"I'm telling you bcs i care" lanjut nabilla sambil meninggalkanya untuk pergi ke kampus.

********

Putra sedang fokus mendengarkan dosen tamu hari ini, Nabilla memperhatikan nya dari belakang, ia lalu menepuk pundak nya untuk berkata sesuatu,

"Wei, better you make up your shit" bisik nabilla

"What do you mean?" tanya putra sambil menolehkan kepala nya ke belakang

"About you, and Mira" jawab nabilla

Putra lalu mengangguk dan melanjutkan perhatianya ke dosen yang sedang menjelaskan.

**

((15 Missed calls from Iren))

Notifikasi yang putra lihat ketika ia membuka hp nya selesai kelas hari ini, ia lalu mencoba menghubungi nya kembali, dari semalam ia tidak membalas pesan nya karena kesal iren yang akan pergi ke bar tanpa dirinya lagi,

"Halo, yangg...." sahut iren ketika mengangkat telfon putra dengan suara lirih karena sepertinya terbangun dari tidurnya

"Halo, ada apa?" jawab putra

"Ayang...kamu kenapa ngga bales chat aku?" tanya iren

"Gapapa, kamu udah tidur?" tanya putra

"Yang.... maafin akuya, aku kemarin gajadi ke bar kok" jawab iren

"Kenapa?"

"Gapapa, aku gamau kamu marah terus kita ribut"

"Ohh, yaudah sayang, maaf aku kemarin gabales yaa"

"Iyaa, maafin ya yang..."

"Iyaa"

"Sayang lagi apa?"

"Baru beres kelas, mau makan siang"

"Sama siapa?"

"Sama temen kelas"

"Yaudah, aku bobo lagi ya yang, besok pagi aku ada quiz"

"Quiz? yaudah sayang, semangat yaa, selamat bobo, goodnight baby"

"goodnight baby, i love you"

"I love you too" jawab putra

Iren lalu mematikan telfon nya dan tersenyum karena akhirnya putra sudah tidak marah lagi, ia lalu kembali tidur dengan nyenyak.

**

Putra memutuskan makan siang di penthouse nya, lantas menuju meja kerja dan menyalakan semua work device nya untuk melakukan day trading, karena sembari mencari M.I, ia saat ini lebih senang mengeksekusi trading nya oleh diri sendiri,

"What do you think?" tanya mira ketika ia memasuki kamar putra sembari membawa iPad nya dan membuka market yang sama

"Hmm, i didnt see any good trades today" sahut putra

"I'll go short swing for next 4 hours" lanjut mira

"Well, i'll go with 5% risk, lets go" jawab putra mengikuti hasil analisa mira, ia kali ini mempertaruhkan equity nya sebesar $250ribu dengan target 1:4, diharapkan bisa menghasilkan $1juta jika sesuai target.

Mira lalu membawa kursi dan duduk di sisi putra yang sedang membaca berita ekonomi amerika di ketiga layar komputer nya, mereka sesekali saling bertukar pikiran dan bercanda mengenai kebijakan bank federal amerika yang dinilai mulai diluar nalar.

**

"Halo, kenapa bil?" sahut putra ketika mengangkat telfon dari nabilla ketika dalam perjalanan kembali ke kampus untuk menghadiri kelas ekonomi,

"Where are you?" tanya nabilla

"Im on my way" jawab putra

"Are u with mira?" sahut nabilla

"Nope, why?"

"Look at her instagram story, now!"

Sambil telfon putra lantas membuka story dari sosmed mira, ia terlihat mengunggah foto yang memperlihatkan meja kerja putra, dan siluet putra dari belakang,

"Shit, is she follow her?" tanya putra panik

"Yes, then make it clear, asap" sahut nabilla

"Well....ok, thanks bil" jawab putra sambil mematikan telfon nya dan langsung menghubungi Mira,

"Halo?" sahut mira ketika mengangkat telfon putra

"Hi, mi, can you takedown what you post on your social media?"

"Why?"

"Iren knows thats my desk, if she see it, she will ask everything"

"What? Iren has been to your room before?"

"Yes, last New Year, i take her to penthouse"

"I ask to you, now you choose her or me?" tanya mira

"Let's talk about it later, but delete that first" sahut putra

"Ok, but in one condition"

"What?"

"You have to tell iren about us, or i tell her"

"Do you out of your mind? thats not our deal"

"Remember, i said i love you right? thats i've been honest"

"I know, but please dont mess up this thing"

"Nope"

"For fuck sake, are you serious!?" ucap putra dengan nada sedikit keras

"If you didn't takedown that shit after i end this call, i promise you, i didnt want to see you again" lanjut putra sambil mematikan telfonya.

Mira kaget dengan perkataan putra, karena ia rasa putra telah kasar kepada dirinya, karena takut, ia akhirnya segera menghapus status nya sebelum dilihat oleh iren.

Tempo Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang