Show me you deserve it

16 0 0
                                    

Selesai meeting, Putra, Dean dan beberapa anggota team nya memutuskan untuk makan malam di salah satu hotel dekat kantornya, ketika mereka sampai dan masuk ke area lobby hotel, dean menyikut tangan putra dan mengalihkan perhatian nya me arah ballroom, ternyata sedang ada townhall, yang dilakukan oleh perusahaan milik iren, putra hanya meliriknya sembil terus berjalan ke arah lift untuk langsung menuju restoran tanpa berkata apapun.

Di waktu makan malam mereka hanya membicarakan kehidupan di luar pekerjaan, tidak ada pembahasan mengenai pekerjaan karena sudah diluar jam bekerja, setidaknya itu yang dianut oleh putra kepada semua karyawan nya. Putra beranjak berdiri menuju section buffet untuk mengambil beberapa pilihan makanan lagi yang menurutnya enak, hidungnya mencium wangi yang tidak asing ketika sedang mengambil beberapa potong daging, ia lalu mencoba melirik ke belakang, ternyata Iren sedang berdiri tepat di belakang badan nya sedang ikut mengantri, tanpa berkata apapun, mereka hanya bertatapan beberapa detik tanpa saling sapa dan putra beranjak kembali ke meja setelah selesai mengambil makanan yang di inginkanya. Ketika sudah kembali duduk mata putra diam-diam mencoba mencari keberadaan iren yang ada di tempat ini, ternyata ia sedang bersama beberapa direksi perusahaan nya, dan asisten nya juga tidak sengaja saling bertatapan dengan putra di tengah sesi makan, entah apa yang ia pikirkan.

Selesai makan, putra beranjak ke area balkon restoran sambil menikmati segelas wine dan terlihat sedang di dalam telfon dengan seseorang, ia sedang berdiri dengan sebatang rokok yang ada di tangan nya yang sedang ia hisap. Iren sedari tadi juga memperhatikan putra yang ada di area luar, tapi ia tidak berani untuk menyapa atau bahkan mendekati karena mengingat ada karyawan dari mereka berdua di tempat ini, dari raut wajah yang terlihat dari putra pada saat telfon, iren mengira bahwa ia sedang berbicara dengan Nabilla.

**

Putra merebahkan badan nya di atas kasur ketika sampai di kamar rumah nya, ia memejamkan mata sejenak karena dirinya sudah merasa capek hari ini. Ia terbangun karena telfon dari Nabilla,

"Hmmh, kenapa baby" sapa putra ketika mengangkat telfonya

"Hi baby, aku berangkat ke cannes ya"

"Iyaa hati-hati"

"Gimana, tadi sama orang pajak bisa di rampingin?"

"Bisa, aman"

"Ohh yaudah, kamu udah di rumah kan? ganti baju dulu abis itu tidur"

"Iyaa baby"

"Yaudah, aku berangkat yaa bye baby i love you"

"Bye, i love you" sapa putra sambil menutup telfon nya dan langsung kembali tidur tanpa berganti baju

**

Suara video orang sedang tertawa-tawa terdengar, Iren terlihat sedang memutar video lama momen ketika dirinya sedang di bali bersaka teman kelas nya, termasuk putra, entah berapa kali ia memutar ulang vidro tersebut, tapi ia terus memutar ulang. Tangan nya mengetik sesuatu di laptop nya, dan keluarlah file foto-foto mereka pada saat di beach club, ia tersenyum melihat momen-momen tersebut, dan tak terasa mengeluarkam air mata karena ia tidak menyangka melewati ini semua, dan bisa menjadi seperti sekarang juga mungkin karena bantuan putra. Hatinya ingin sekali mencoba menghubungi putra saat ini, tapi ia tak berani karena tidak tau putra sedang berada di mana dan dengan siapa.

********

Pagi ini sebelum berangkat ke kantor, Iren berencana akan datang ke rumah Caroline karena mereka sudah berjanjian di sana,

"Jadi gimana?" tanya Caroline sambil memberikan es kopi buatan nya ketika iren sudah tiba dan duduk di ruang tengah

"Gimana? Apanya?"

Tempo Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang