Iren kali ini sedang berada di rumahnya, karena beberapa hari kemarin dirinya sempat meminta izin kepada putra untuk kembali ke rumah, dan ia diam-diam sedang memahami Akuntansi dan Ekonomi Makro, beserta Fundamental dari Ekonomi Amerika.
Ia memutuskan untuk diam-diam belajar karena tertarik dengan pembahasan putra dan mira selama ia ada di penthouse, satu hal yang menarik hatinya adalah ketika di pasar derivative, seseorang bisa mendapatkan $1Juta dolar dengan mudah, atau sebaliknya.
Karena ia sempat terkejut ketika putra dan mira membalikan kerugian mereka di tahun sebelumnya hanya dalam beberapa hari, dan mereka menghasilkan $900ribu per harinya, tentu itu memang tidak bisa terjadi setiap saat, tapi itu masih mungkin terjadi. Pikirnya.
**
Iren diam2 membuka akun sendiri di pasar derivative, dan menggunakan uang nya yang diberi oleh putra selama ini dan belum pernah ia gunakan untuk belanja. Di hari pertama ia berhasil mendapatkan keuntungan $20ribu, di hari-hari selanjutnya ia mengalami total kerugian sebesar $115ribu. Itu terjadi karena kesalahan pemula yang terlalu confidence dengan analisa nya sendiri.
Sekarang iren sedang meratapi kesalahan nya karena hampir semua uang nya sudah habis, psikologi nya mendorong dirinya untuk membalas kerugian, ia sudah kehilangan akal sehatnya.
**
"Hi sayang" sahut putra ketika iren datang ke penthouse nya dengan wajah sedih
"Ada apa?" tanya putra menghampirinya
Iren tertangis di hadapan nya,
"Aku kalah" seru iren sambil menangis
"Hah? kalah apa?" tanya putra
Dean dan Gerry yang ada di meja makan mencoba mendengarkan iren,
"Aku kan coba main forex juga sendiri, terus uang aku habis" jawan iren
"HAHAHAHAHA" dean dan gerry tertawa mendengarnya
"Abis? emang kamu modal berapa?" tanya putra
"150ribu" jawan iren
"Yaampun, kamu kenapa ngga nanya dulu atau minta ajarin gitu"
"Ya aku kan pengen bisa sendiri"
"Yaudah jangan nangis, nanti aku ganti yaa, terus belajar lagi" jawab putra sambil mencoba memeluknya
"Gamau, masih ada, cuman aku minta ajarin" jawab iren sambil mengusap air matanya
"Iyaa yaudah jangan nangis, sini sayang" ucap putra sambil mencium kepala nya
"Renn renn, gua ama dean aja selama setahun belajar rungkad mulu" sahut gerry
"Ya habis liat kamu sama mira terus kalo bahas itu, aku kan cemburu" jawab iren sambil memandang ke putra
"Ohh kamu cemburu? ngomong lain kali yaa"
"Ihh!" jawab iren kesal
********
Putra mulai membereskan barang2 nya sebelum ia kembali ke New York, iren yang membantunya membereskan barang mulai merasa sedih karena akan di tinggal oleh putra,
"Sayang...." ucap iren sambil terduduk di sisi kasur
"Kenapa sayang" jawab putra
"Kita bakal LDR lagi ya" sahut iren
Putra tersenyum dan mengelus kepalanya,
"Nanti, kalo aku nggak ke sini, kamu yang ke sana ya?" jawab putra
"Bener?" tanya iren
Putra menganggukan kepala.
**
Iren memberikan ciuman terakhirnya kepada putra di lounge sebelum putra memasuki pesawat. Putra akhirnya take off di Terminal 2 CGK pukul 16:55, dan iren kembali ke rumah diantar oleh dean dan gerry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempo Of Love
Romance(Sequel From Rhythm Of Love) Putra Askara Akhirnya memilih untuk mengikuti wasiat terakhir Ayahnya untuk melanjutkan pendidikan di New York, meninggalkan perasaan yang ada dalam dirinya, meninggalkan orang yang ia sangat sayangi. Tapi seperti Tempo...