Nabilla baru saja pulang dari salah satu acara gala dinner dari majalah fashion yang ia hadiri di Monaco, waktu menunjukan pukul 23:05, ketika kembali ke hotel yang ia tempati bersama teman nya, ia sempat ingin langsung mengabari putra dan menghubunginya, tapi ia mengurungkan niat nya mengingat waktu Indonesia berarti masih sekitar pukul 5 Pagi, dan putra masih tertidur pikirnya, ia lantas langsung membersihkan diri dan istirahat tidur.
**
Putra bangun lebih dahulu, ia lalu mengecek hp nya apakah ada pesan masuk kepada dirinya atau tidak, tapi ternyata belum ada, waktu menunjukan pukul 10 Pagi, ia lalu berdiri dan meminum segelas air, lalu melirik ke arah iren yang terlihat masih terlelap tidur karena kecapean, matanya lalu menatap ke jendela melihat pemandangan yang ada di luar, sambil memikirkan bagaimana perasaan dirinya saat ini, setelah apa yang ia lakukan bersama iren saat ini. Ia lalu mencoba menghubungi dean,
"Halo, an hari ini lu ke kantor ya, ada meeting sama dirjen pajak, gue kalo keburu nanti kesana, kalo engga sama lu aja"
"Oke, btw, lu dimana put?"
"I think lu udah tau gue di mana, dan sama siapa, jadi gausah banyak tanya"
"Hehe, oke-oke aman" jawab dean yang tidak mau ikut campur urusan putra
Iren yang terbangun karena suara putra memperhatikan nya, dan mendengar pembicaraan putra, ia hanya diam dan terus memperhatikan putra, hingga putra akhirnya membalikan badan nya dan sadar bahwa iren sudah terbangun,
"Hei" sapa putra
"Hei, pagi"
"Pagi, nih" jawab putra sambil memberikan segelas air minum
"Aku hari ini ada meeting urusan pajak, kamu mau pulang atau gimana?"
Iren sempat berpikir sesaat, ia tidak ingin segera berpisah dengan putra, tapi dirinya juga teringat hari ini ada townhall bersama anak-anak kantornya,
"Pulang aja, aku ada townhall" sahut iren sambil beranjak berdiri dan menggunakan handuk dan berjalan ke kamar mandi
Putra lalu kembali mengenakan kamejanya, dan duduk menunggu iren yang sedang mandi,
"Kamu ngga mandi?" tanya iren ketika selesai mandi
"Ngga, nanti aja"
Iren lalu kembali mengenakan pakaian nya, dan memasukan charger hp nya, mereka tidak membawa baju ganti atau barang lainya, karena tidak merencanakan hal ini, putra lalu mengajaknya keluar kamar, dan sebelum membuka pintu, ia berhenti dan menghadapkan tubuhnya berhadapan dengan iren, mereka lalu saling bertatapan,
"Lalu, habis ini apa?" tanya iren
Putra hanya tersenyum dan merengkuh kepala iren untuk menciuminya sebelum keluar kamar, mereka lalu keluar dan kembali ke mobil, putra mengantarnya pulang ke rumah barunya, dan ia sendiri langsung kembali ke rumah nya untuk bersiap meeting dengan orang pajak nanti siang.
********
((Incoming calls from Nabilla))
Lamunan putra dalam perjalanan menuju ke kantor nya terpecah karena suara hp nya yang menerima telfon dari Nabilla, ia lalu mengangkatnya,
"Halo, morning baby" sapa nabilla dengan suara bangun tidurnya
"Hai, morning baby, baru bangun ya"
"He'emh, kamu lagi dimana?"
"Aku lagi di jalan, mau ke kantor meeting sama orang pajak"
"Ohyaudah, hati-hati ya, semangat, jangan lupa makan"
"Iyaa, yaudah, sok lanjut bobo lagi, istirahat, kamu mau lanjut ke Cannes ya sore ini"
"Iyaa, cape banget"
"Banyak istirahat ya, semangat, tahun depan gausah terima job lagi jadi BA makanya kalo ngerasa cape"
"Kayanya emang gaakan lagi sih, mending aku terus sama kamu aja, hehe"
"Makanya, yaudah sok bobo lagi ya"
"Iyaa, bye baby i love you"
"Bye i love you baby"
Sahut putra sambil menutup telfon nya dan lanjut mengendarai mobilnya menuju kantor.
**
Putra datang tepat waktu, ia masuk ke ruangan meeting sesaat sebelum dean memulai membuka pembicaraan, ia lalu langsung duduk di kursi yang telah disediakan, mereka membahas laporan pajak yang dicatat oleh firma akunting eskternal dan mencocokan dengan data laporan milik pihak pajak, ada beberapa perbedaan perhitungan yang dihasilkan, putra lalu meminta rekonstruksi perhitungan pajak yang dilakukan oleh dirjen pajak, padahal hal tersebut adalah basa-basinya dirinya saja, karena ini bukan pertama kali putra meminta rekonstruksi nilai pajak setiap tahun nya dari semua perusahaan nya dan harta pribadinya. Semua lancar terlaksana dengan beberapa deal yang harus dipenuhi oleh putra untuk menyenakngkan pihak pajak.
Iren baru selesai urusan kantor nya dan sedang beranjak ke salah satu venue hotel untuk melaksanakan townhall bersama anak-anak kantornya, selama di perjalanan, sesekali ia berpikir seperti apa nantinya hubungan dirinya dengan putra, setelah apa yang mereka berdua lakukan semalam. Tidak lupa sebelum ke acara townhall ia juga menyempatkan dirinya ke apotek untuk membeli 'Pil' teringat semalam dirinya berhubungan dengan putra tanpa pengaman dan beberapa kali putra mengeluarkan klimaks nya di dalam. Di acara townhall iren membeberkan pencapaian semua tim nya, tidak lupa juga untuk memberi penghargaan sebesar-besarnya kepada individu yang berhasil mendapatkan kinerja yang baik, lalu iren juga tidak lupa memberikan bonus kepada semua karyawan nya karena berhasil mencapai target perusahaan sebelum memasuki Q4, itu semua ia lakukan karena mengikuti bagimana cara kerja dari putra yang dulu ia sering lihat dan pahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempo Of Love
Romance(Sequel From Rhythm Of Love) Putra Askara Akhirnya memilih untuk mengikuti wasiat terakhir Ayahnya untuk melanjutkan pendidikan di New York, meninggalkan perasaan yang ada dalam dirinya, meninggalkan orang yang ia sangat sayangi. Tapi seperti Tempo...