The Meetings

11 0 0
                                    

Jumat pagi, beberapa hari setelah meeting terakhir dengan investornya, termasuk putra waktu itu, iren datang ke kantor, karena hari ini ada weekly meeting yang akan dilakukan team nya, ketika ia duduk di meja nya, ia melihat ada amplop berwarna biru navy, ia melihat depan amplop nya untuk memastikan siapa yang mengirimnya, disana tertulis "PAM" sebagai pengirim surat tersebut, karena kantornya berkosep open space, ia lalu segera memasukan surat tersebut ke dalam tas nya untuk ia buka nanti siang, tapi karena ia tak sabar, beberapa menit kemudian ia pergi untuk mencari sarapan di luar, dengan niat lain membuka surat tersebut saat di jalan.

-

Dear IML, (Singakatan huruf dari nama lengkap dirinya)

Sutei Premiere, 21 Sept, 19:00

Sincerely, 

Putra.

-

Diatas adalah isi surat yang ada di dalam amplop tersebut yang sudah iren baca, hatinya langsung berdetak kencang dengan maksud dari surat tersebut, karena untuk apa putra mengajaknya bertemu di tempat makan sushi dengan ruangan private (premiere), lalu sutei adalah restoran yang berkesan bagi mereka berdua, karena itu adalah tempat pertama mereka berdua berkencan.

**

Iren sedang  melakukan make up di mobil dalam perjalanan menuju sutei premiere, lalu ia sampai di lokasi pukul 18:45, lima belas menit lebih awal, pikirnya, ia lalu turun dan berjalan masuk, dengan perasaan yang tak karuan, karena entah apa maksud putra mengajaknya bertemu, dan kemungkinan juga akan ada nabilla nanti pikirnya. Ketika sampai di resepsionis, tanpa bertanya resepsionis langsung mengajaknya masuk menuju ruangan private yang telah di sediakan, jantungnya makin berdetak tak karuan lagi, resepsionis menggeser pintu dan mempersilakan dirinya untuk masuk, dan ketika ia masuk, putra tampak sudah hadir lebih dahulu dan terlihat sedang memegang sumpit sambil memakan Nato yang ada di depan nya.

Iren tanpa berbicara lalu masuk, resepsionis lalu menundukkan badan nya tanda hormat dan menggeser pintu untuk menutupnya setelah iren masuk, tanpa berbicara iren lalu duduk di depan putra, ia sadar hanya ada dau kursi di meja tersebut, yang berarti hanya akan ada dirinya dan putra di ruangan tersebut, putra juga tidak terlihat menyapanya dan hanya terus menikmati nato nya. Setelah duduk dan mereka berdua diam beberapa saat, iren akhirnya mulai bertanya duluan, 

"Ada apa?'

Putra tidak menjawabnya, ia terlihat sedang menghabiskan nato nya sedikit lagi, iren menunggunya, hingga akhirnya putra terlihat minum dan membersihkan mulutnya,

"Kita belum berbicara secara personal sebelumya" sahut putra yang akhirnya berbicara dan menatapnya

"Apa kabar?" lanjut tanya putra

"Baik"

"Gimana kabar mama?"

"Baik"

"Gausah banyak basa-basi, kasih tau aku mau apa ngajak ke sini" lanjut iren

Putra menyengir lalu meletakan kedua tangan nya di meja dan mendekatkan badan nya 

"Waktu di tempatku (Zouk), kamu berbicara terpotong, apa yang mau kamu bicarain?"

Iren kesal dengan pertanyaan tersebut, karena dirinya juga sudah menaruh dendam atas perbuatan putra pada saat terakhir meeting dengan investor,

"Gaada" jawab iren

"Are you sure?" sahut putra sambil tersenyum manis

Iren yang sedang menatapnya tak sadar tersenyum kecil karena akhirnya ia melihat senyuman putra lagi yang lama tak ia lihat di depan matanya secara dekat, tapi segera ia berusaha menampik perasaan nya

Tempo Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang