Guest Lecturer

12 0 0
                                    

Iren masih trauma untuk masuk kembali ke kampus, putra bahkan rela meninggalkan kelas nya, karena seharusnya ia sudah kembali ke New York beberapa hari lalu, tapi menurutnya semua ini sepadan dengan penderitaan yang dialami rendy.

"Besok masuk aja ya sayang" sahut putra ketika baru kembali melaksanakan ibadah Jumatan,

"Mmhh, yaudah, besok aku masuk, tapi aku pulang nya boleh ke sini kan?" tanya iren

"Kesini aja, nanti aku kasih akses ya" jawab putra sambil menyalakan laptop nya

**

Malam itu putra bersama Iren dan Dean bertemu dengan arsitek yang telah putra tentukan sebelumnya, untuk melakukan initial request terkait konsep bangunan yang akan putra minta mereka buatkan.

Iren akhirnya tau ketika dia mendengarkan bahwa putra akan membuka Club Malam, dan mungkin akan menjadi yang terbesar di kotanya nanti.

********

Keesokan hari iren sudah memberanikan diri masuk ke kampus, selama perjalanan dari parkiran menuju kelas, terutama ketika memasuki gedung Fakultas, semua orang memperhatikan iren dengan tatapan kaget dan sedikit berbisik, iren berusaha mengacuhkanya, ketika masuk kelas ia lalu duduk dan menyimpan tas nya, seisi kelas terutama para teman cowok nya kali ini tidak ada yang berani memandangnya.

"Heii" sapa fiola ketika memasuki kelas dan melihat iren akhirnya kembali

"Hei" sapa iren sambil membuka jurnal nya

"Udah better sekarang?" sahut fiola

Iren hanya diam dan mengangguk.

**

Di waktu selesai kelas pertama, ia masih memiliki kelas jadwal khusus yang kali ini akan dilaksanakan di auditorium dihadiri oleh satu Fakultas, karena waktunya berdekatan, iren dan fiola memutuskan untuk makan di kantin dekat kampus, mereka berjalan bersama, dan satu ketika iren mendengar seseorang berbisik terdengar olehnya, mereka berkata

"Oh itu Iren, bisa apa ya dia putra mau sama dia"

Itulah yang terdengar olehnya, yang membuatnya sakit hati, tapi ia berusaha mengacuhkanya, selama di kantin pun sama, banyak orang yang menatapnya dengan sinis dan sirik, karena kaget bahwa selama ini memang benar ia memiliki hubungan dengan putra, dan putra sampai rela menghabiskan salah satu keluarga di pemerintahan demi dirinya, itu yang ada di pikiran mereka, karena banyak dari mereka yang merasa lebih dari iren, dan mungkin lebih layak bersama putra, pikir mereka.

**

Selesai makan dan memasuki auditorium, iren terkejut dengan orang yang ada di meja podium, Ibu putra sedang duduk di sana menyiapkan materi nya sebagai Dosen tamu hari ini. Ia reflek langsung menghampirinya dan menyalaminya, seisi auditorium yang sudah hadir hanya memandanginya mengira iren sedang cari muka, mereka tidak mengetahui bahwa dosen tamu tersebut adalah Ibu dari putra.

Materi berlangsung selama 2 jam, dan ditutup oleh tepuk tangan karena gagasan yang dipaparkan oleh Ibu putra terkait hukum dagang yang ideal dan seharusnya seperti apa.

Satu persatu mahasiswa mulai keluar dari auditorium dan beberapa meminta foto dengan Dosen tamu tersebut, iren masih terduduk memperhatikan,

"Ayo" ajak fiola untuk keluar kepada iren

"Duluan aja" sahut iren

Tempo Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang