Deadly Silence

17 1 0
                                        

Semua teman Fiola dan Rendy terus memperhatikan mereka berdua yang sedang berbicara di parkiran, hingga suatu ketika Rendy terlihat meludah ke arah Putra,

"Cuihh, gak takut gua sama lu, kenapa emang kalo gua gangguin iren!? punya elu?" tanya rendy

Gerry yang melihat dan mendengarnya dari jauh hanya tersenyum, dan putra pun hanya terlihat tersenyum sambil memandangi kameja nya yang diludahi, tidak ada yang memulai baku hantan di antara keduanya, karena ini adalah ranah umum, dan keduanya sadar terkait hukum visum.

Tak lama Rendy kembali dengan tersenyum merasa dirinya menang, putra lalu kembali ke mobilnya, disusul oleh gerry.

**

Putra lalu terlihat kembali ke penthouse, dan mencari iren, dean mengadahkan kepalanya ke kamar, ia lalu langsung masuk beranjak ke kamar, gerry terlihat langsung membuka laptop nya dan menghubungi seseorang.

"Hei" sahut putra ketika masuk ke kamar dan menghampiri

Iren menatapnya, putra hanya terlihat mengganti kamejanya dari sebelumnya,

"Kenapa ganti baju?" tanya iren

"Gapapa, kamu jangan dulu masuk kelas ya, selama beberapa hari kedepan" sahut putra sambil mencium kepala nya

"Kenapa?" tanya iren

"Udah, biar semuanya sehat, kamu turutin aja ya" jawab putra memeluknya

Iren sempat menerka apa yang putra lakukan, tapi ia mencoba menurutinya agar semoga tidak perlu dengan kekerasa seperti dahulu.

********

Rendy sedang menjadi trending topik di kampusnya, ketika satu fakultas mengetahui apa yang dilakukan rendy kemarin, ketika dia meludahi putra dan putra tidak melawan karena takut, pikirnya. Info tersebut dengan cepat diketahui oleh senior hingga kepada para alumni, tapi mereka hanya diam saja dan tersenyum ketika mendengarnya.

Selama beberapa hari ini, Rendy merasa paling superior di kampusnya, dan iren masih belum terlihat masuk ke kelas, beberapa teman angkatan sempat berpikir betapa lemah nya putra putra itu yang biasa disebutkan terhadap rendy, beberapa sekarang melihat rendy mungkin saja lebih berkuasa daripada putra. Fiola sempat berkomunikasi dengan Iren, ia menanyakan dimana dirinya dan apa yang sedang terjadi, Iren tidak memberi tahu semuanya, tapi Iren hanya memberi tahu bahwa dirinya sedang bersama putra, dan baik-baik saja.

********

Beberapa hari kemudian, Media sosial di hebohkan dengan berita korupsi dan penerimaan gratifikasi dari salah satu gubernur di Indonesia, termasuk beberapa bisnis gelap yang dilakukan nya, aparat negara dan presiden langsung bergerak cepat menangkap Gubernur tersebut, karena bukti yang di sebar luaskan sangat konkrit dan tidak bisa di bantah.

"Baik, terima kasih, salam sejahtera" sahut putra ketika menutup telfon nya dengan Kepala Kepolisian.

Mereka juga sedang khawatir karena putra memperlihatkan beberapa bukti penerimaan gratifikasi terhadap kepala polisi tersebut dan beberapa menteri, termasuk membeberkan biaya kampanye presiden yang sedang menjabat, yang dulu di sokong 45% oleh ayah putra, jadi jika mereka tidak mengikuti permintaan nya, hal tersebut akan ikut putra beberkan melalui beberapa media milik keluarga Nabilla.

Hanya butuh waktu beberapa hari, Gubernur tersebut dinyatakan bersalah dan di miskinkan, termasuk harta nya yang mereka sembunyikan di beberapa negara, kali ini entah bagaimana caranya bisa diketahui. Karena biasanya negara tidak bisa mengetahuinya, atau membiarkanya karena memang tidak bisa di ganggu, tapi kali ini, semua disita oleh negara.

"You mess with the wrong person" gumam fiola dalam hati ketika selesai kelas dan membaca berita terakhir terkait penangkapan orangtua rendy, dan informasi bahwa keluarga rendy di miskinkan, termasuk semua harta nya yang di sembunyikan di luar negeri.

Tempo Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang