Lumos

10 1 0
                                    

Iren terbangun dari tidurnya, ia merasakan hangat pelukan putra dari belakang tubuhnya, ia lalu mencoba memalingkan wajahnya sekedar untuk melihat putra, ia lalu mencoba membalikan tubuhnya untuk mendekap dalam tubuh putra, dan ia kembali tertidur karena masih mengantuk.

**

Dean memasuki penthouse, diikuti dengan gerry,

"Anjir apaan ini?" sahut gerry melihat ada meja di dekat jendela, dan ruang tengah yang berantakan

Dean tanpa berpikir lama mencoba mengetuk pintu kamar putra untuk mengecek keadaan,

"Tok, tok, tok"

"Put...." sahut dean dari depan pintu

Dean memastikan ke sekeliling, apakah iren masih ada di sini atau tidak, karena takutnya iren masih ada di dalam ketika ia mencoba masuk tanpa izin,

"Dean?" suara iren menyahut dari dalam kamar yang terbangun dari tidurnya mendengar suara dean dan ketukan pintu

"Ren? kalian gapapa?" tanya dean, dan gerry ikut menghampiri ke depan pintu kamar putra

"Gapapa, bentar" sahut iren sambil mencoba bangun dan menggunakan pakaian nya kembali.

Setelah selesai menggunakan pakaian mencoba membuka pintu,

"Ada apa? kalian gapapa?" tanya gerry

"Gapapa, abis bertengkar semalem" sahut iren berjalan dan langsung mencoba membereskan ruangan

"Eh udah gapapa, sama kita aja" sahut dean berlari dan langsung membantu

Gerry mencoba langsung masuk dan melihat keadaan putra yang masih tertidur, lalu kembali keluar dan membantu membereskan ketika memastikan putra baik-baik saja.

**

"Kenapa atuh kalian teh" tanya dean ketika memindahkan meja

"Ya gitu an, biasa" jawab iren

"Tapi kamu gapapa kan?"

"Gapapa" jawab iren sambil membereskan piring dan gelas yang pecah

"Yaudah kalo gapapa, kalian masih baik-baik aja kan?"

"Baik-baik aja sekarang" jawab iren

**

Putra terbangun dari tidurnya, karena mendengar suara kursi yang sedang di geser oleh mereka yang ada di luar kamar, ia lalu beranjak dari kasurnya dan langsung keluar kamar hanya dengan menggunakan celana tidurnya tanpa pakaian atas,

"Yeuhhh, ngerepotin" ledek gerry ketika melihat putra keluar dari kamarnya

"Lahh, nohh" sahut putra sambil melirik ke iren yang sedang mencuci piring

Putra menghampiri iren dan mencium pipinya, lalu membawa orange juice yang ada di kulkas.

"Cape ya pasti" canda gerry mengerti ketika selesai bertengkar apa yang mungkin mereka lakukan,

"Banget, pegel gua ger, perlu pijet sehat" canda putra sambil melirik ke iren

"Sok aja, paling nanti aku gaakan kesini lagi" sahut iren

"Hehe, yaudah pijitin" jawab putra sambil mencium pipinya sekali lagi

Dean merasa tenang karena tidak perlu ada drama setelah kekacauan yang mereka lakukan semalam, jadi putra diharapkan bisa fokus kepada kerjaan nya lagi nanti,

"An, siang kita makan di luar ya" sahut putra

"Okehh" jawab dean senang

Selesai merapikan ruangan, dean dan gerry masuk ke ruang kerja, Putra dan Iren kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap makan di luar.

Tempo Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang