Bagian 3

101 40 16
                                    

-Pesan ini dariku untukmu, yang ku titipkan pada semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Pesan ini dariku untukmu, yang ku titipkan pada semesta. Seperti kata hatimu untukku, yang kau titipkan pada malam yang diam-

November 2020

Aruna

Di awal November ini tidak ada yang bisa aku ucapkan selain Alhamdulillah. Aku bersyukur, setelah kurang lebih tiga bulan, akhirnya kemarin aku sudah seminar proposal, aku melewatinya dengan baik dan hanya ada sedikit revisi dari dosen untuk nanti aku bisa maju sidang di bulan Desember besok. Lega rasanya, meski belum sepenuhnya.

Saat ini aku sedang asik menonton televisi di ruang keluarga, sendiri, seperti biasa. Yuna masih belum pulang sekolah dan mama masih bekerja. Jujur saja, terkadang aku merasa kesepian. Aku memang punya teman-teman dan sahabat yang baik dan selalu ada, aku juga punya orang tua yang masih lengkap meskipun sudah berpisah, aku juga punya saudara, adikku, Yuna.
Mungkin, teman dan sahabatku bisa membuat aku tidak merasa sendiri, begitupun dengan adikku yang selalu jadi teman sekaligus musuhku di rumah. Namun, kasih sayang dari orang tua? Aku merasakannya, tapi berbeda, seperti tidak utuh. Tapi ya sudahlah, aku sudah terbiasa.

"Yah, iklan lagi," desahku malas karena siaran favoritku terjeda iklan yang begitu panjang, mengganggu saja.

Aku meraih ponselku yang berada tepat di sampingku. Aku sudah bosan bermain sosial media, jadi aku memutuskan untuk melihat berita lokal saja, lagipula sudah lama sekali sejak aku sibuk mengerjakan skripsi tidak pernah membaca atau hanya sekedar melihat berita.

"Wah, banyak banget ternyata akhir-akhir ini berita yang aku lewatin,"

"Ih, ngeri!" seruku saat membaca headline berita tentang pembunuhan.

"Dasar! Makanya kerja, jahat banget si." Aku menggerutu kesal saat membaca berita yang kebanyakan pencurian dan perampokan hingga berita kriminal lainnya.

Walikota ****, Gevan Narendra Terlibat Kasus Pemalsuan Dokumen Persyaratan saat Mendaftar Sebagai Walikota. 3 months ago.

Deg. Headline berita tersebut membuatku terdiam cukup lama.

"Bukannya itu..." Aku membuka berita itu dan membaca secara keseluruhan. Aku ingin memastikan apakah itu benar atau hanya rumor saja.

3 menit.

"Ini beneran? Om Gevan?" Aku menggigit ujung jariku, jujur aku masih shock dan tidak percaya.

"Lalu sekarang gimana?" Aku penasaran dengan kelanjutan berita tersebut, karena berita itu muncul sudah tiga bulan yang lalu. Aku memutuskan untuk mencari berita tersebut di sumber-sumber lain yang terpercaya dengan menggunakan keywords setahuku.

Setelah Hari ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang