AW-sembilan

11.9K 1.2K 33
                                    

...

"LIYANAAA, TOLONGIN GUEE," teriak Asteria frustasi.

Dia menendang nendang batu yang ada di depannya ke sembarang arah, mulutnya sendiri tadi sudah menyumpah serapahi sosok yang memasukkannya ke dunia ini.

Mending jiwanya saja yang masuk, lalu menjadi antagonis atau figuran pun tak apa yang terpenting kaya raya. Lah ini malah raganya yang burik masuk sekalian. Sialan memang.

Asteria mendengar suara langkah kaki yang mendekat, dia melebarkan senyumnya karena mungkin itu adalah Liyana, dia lalu berbalik dan memeluk orang yang dia anggap "Liyana" dengan erat.

"Liyanaa, kau tahu betapa takutnya aku di hutan ini sendirian! Aku juga hampir mati gara gara monyet lepas kandang, loh! Kau tidak kasihan denganku?" Adu Asteria sambil tetap memeluknya erat.

Keningnya mengerut bingung saat badan Liyana yang terasa lebih besar. Ah, sebentar, apakah dada Liyana memang sekeras ini?

Lalu... wangi Liyana memang seperti ini? Ini... sepertinya wangi milik...

Asteria sontak mendongak dan melebarkan matanya saat wajah yang pertama kali dia lihat bukanlah wajah cantik Liyana. Namun, wajah pria yang sangat sangat tampan yang menjadi Male Lead di cerita ini. Ya, Dia Grand Duke Finleigh. Archeron Steve Finleigh.

Di sisi lain, wajah Archer tampak memerah sampai ke telinga dan lehernya begitu Asteria memeluknya dengan tiba tiba. Jantungnya berdebar debar kala kepalanya bersandar di dadanya.

Tadi, saat mendengar suara teriakan meminta pertolongan dari suara cempreng yang amat dia kenali, dia langsung saja menuju ketempat asal suara teriakan itu bak orang kesetanan. Tak peduli jika hidungnya masih tersisa bercak darah. Entah. Perasaan apa ini? Padahal, dia bisa saja memilih abai. Tapi badan dan pikirannya tidak bisa di ajak berkompromi.

Dia berlari dengan wajah cemas, beberapa saat akhirnya dia menemukan punggung pendek itu yang ternyata hanya sedang menendang nendang sesuatu. Apa apaan dia?! Archer kira gadis itu sedang dalam bahaya. Misalnya bertemu beruang atau singa. Lah, ini?!

Archer menggepalkan tangannya menahan kesal. Dia kesal pada dirinya sendiri yang dengan bodohnya langsung berlari bak orang kesetanan dan mencari gadis itu kesana kemari saat yang di cari malah hanya sedang menendang nendang batu asal.

Archer melangkahkan kakinya pelan dengan wajah yang sudah tak enak di pandang. Saat tepat di depannya, dia sudah akan bersuara. Namun, yang dia dapatkan malah sangat sangat membuat tubuhnya membeku. Wajahnya memerah hingga ke leher. Tangannya bergetar dengan mata yang membola terkejut.

Tunggu sebentar. Apa gadis ini memeluknya?! Sungguh Lancang! dia akan membunuh siapapun yang berani menyentuhnya tanpa izin. Tapi, dia justru memeluknya tiba tiba?! Ini sangat di luar batas. Dia harus di hukum. Rasa rasanya, Archer ingin marah. Dia harusnya sangat marah. Tapi, dia harus berbaik hati, kan? Jadi, dia akan memaafkan gadis yang dengan lancang memeluknya kali ini.

Dia berkedip dan berdehem pelan saat gadis itu mendongak dan menatapnya dengan terkejut?

Saat ingin angkat bicara, dia di kagetkan dengan sebuah suara yang membuat dirinya dan Asteria menoleh secara bersamaan.

"Asteria? Itu kekasihmu?" Tanya Liyana yang tiba tiba muncul dengan kudanya. Wajahnya masih wajah bangun tidur dengan mata yang membola terkejut.

Dan Archer dengan telinga yang memerah mendengar celetukan orang itu.

...

Kini Asteria sedang memeluk erat Liyana yang menunjukkan raut wajah yang sangat tertekan.

Another World: Become the Maid of the obsessed male leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang