AW-Tiga Puluh Empat

6.7K 685 81
                                    

Di tengah malam. Keduanya belum pulang. Alasannya tentu saja si bajingan Archer yang beralasan bahwa kekuatannya belum pulih. Dan kenapa Asteria sampai menyebut Archer bajingan?

Lihatlah. Dengan bajingannya, dia bisa menggunakan sihirnya untuk memunculkan sebuah ranjang yang berukuran muat satu orang saja. Dan menyuruhnya untuk berbaring bersama karena Archer takut tempat asing. Katanya. Awalnya Asteria menolak dan mengajukan diri untuk tidur di lantai saja. Tapi, melihat raut wajah Archer yang entah kenapa terlihat seperti anak kucing itu. Mau tidak mau Asteria luluh.

Dan seperti inilah sekarang. Botol Yakult yang tertindihi gapura kabupaten sedang anteng menikmati malam. Dan dengan kurang ajarnya, gapura kabupaten ini mengambil kesempatan dengan menduselkan kepalanya di dekat dada botol Yakult dengan nyaman.

Sepertinya Asteria telah di bodohi. Bagaimana dia bisa begitu pasrah saat kini Archer memeluknya layaknya bantal guling?! Babik emang!

"Tuan, tolong mundur sedikit. Saya sesak." Asteria mencoba mendorong kepala Archer yang seenak jidat berada di dekat dadanya. Sialan. Ternyata Archer sangat mesum.

Archer menggelengkan kepalanya, menolak. Malah semakin mengeratkan pelukannya dan semakin menduselkan kepalanya di Samantha and Rachel milik Asteria. Babik emang nih orang.

"Ria, sepertinya Archy demam. Archy kedinginan. Tolong peluk Archy." Bisik Archer dengan suara terendam. Kepalanya tenggelam di Samantha and Rachel milik gadis yang tengah di peluknya.

Empuk y bang?-author.

Asteria menatap Archer dengan tatapan datar. Memang selama ini apa kalau bukan berpelukan?

"Bukankah anda sudah memeluk saya, tuan?"

"Tidak. Kamu tidak memelukku. Aku yang memelukmu." Bantah Archer dengan mendongak menatap Asteria dengan bibir melengkung ke bawah.

"Astaga, Yangmulia. Anda tidak seharusnya begini. Kenapa akhir akhir ini anda sangat berbeda?"Asteria jengah. Tapi, dia tetap menuruti kemauan tuannya ini.

Wajahnya yang tampan dan bersinar itu... apalagi di tambah wajah menggemaskannya yang membuat Asteria tidak bisa menolaknya. Asteria Memeluknya balik dengan agak kaku.

Archer tersenyum penuh kemenangan saat Asteria memeluknya. Dia semakin mendekatkan diri dengan tubuh Asteria guna menghirup wangi tubuh Asteria yang sangat harum.

Sementara itu, Asteria termenung saat pikirannya masih bertanya tanya apa maksud dari ucapan Arion tadi?

'Jika kau ingin tahu alasanmu bisa ada di sini, kau harus segera terhubung dengan dia!"

Sebenarnya, siapa yang Arion maksud dengan 'dia'? Apa hubungannya dirinya dengan orang yang Arion maksud? Padahal, Arion bertemu dengannya hanya dua kali dan dia jarang muncul. Tapi, kenapa dia tahu Asteria bukan berasal dari dunia ini?

Kenapa pula saat melihat Archer mode Arion itu Asteria semakin yakin bahwa dialah pria yang selalu muncul di mimpinya yang telah melakukan hal keji pada sosok perempuan yang mirip dengannya? Apa sebenarnya ini?

Saat tengah termenung, Asteria di kejutkan dengan kecupan singkat mendarat di pipinya. Dia sontak tersentak kaget dan melihat sang pelaku dengan tatapan horor.

"Tuan!"

Archer hanya nyengir dan menatap wajah Asteria yang sangat cantik dimatanya.

"Ria, coba tatapan aku."

Asteria menaikkan sebelah alis bingung, tapi, dia memutuskan untuk menuruti Archer. Saat menatap mata sebiru samudra itu, Asteria merasa ada sesuatu yang masuk ke dalam dirinya. Entah apa. Yang jelas. Mereka terus bertatapan sampai tiba-tiba saja kepala Asteria berdenyut sakit saat sudah 10 detik bertatapan dengannya.

Another World: Become the Maid of the obsessed male leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang